Semarang - Pandemi Covid-19 berdampak nyata di bisnis penerbangan Tanah Air. Jumlah penumpang pesawat turun drastis. Tak terkecuali di Bandara Internasional Ahmad Yani Semarang, Jawa Tengah, yang rugi miliaran tiap bulan lantaran sepinya penumpang.
General Manager Bandara Jenderal Ahmad Yani Semarang Hardi Ariyanto mengungkapkan banyaknya persyaratan yang harus dipenuhi calon penumpang membuat keengganan tersendiri untuk menggunakan moda transportasi udara.
"Yang kami lihat masih adanya pemikiran dari masyarakat atau pengguna jasa penerbangan yang mengeluhkan terlalu sulit saat berada di bandara. Karena banyak aturan yang harus diikuti pengguna jasa. Sehingga imbasnya bandara mengalami kerugian mencapai Rp 3-7 miliar per bulan,” kata dia, Selasa, 1 September 2020.
Hardi berharap di masa mendatang keluhan calon penumpang berupa syarat administrasi bebas covid, seperti hasil rapid test, tidak ada lagi.
“Terkadang saat dites penumpang reaktif. Tapi sebenarnya yang hasilnya reaktif belum tentu positif Covid-19, ternyata yang bersangkutan lagi dalam kondisi sakit,” kata dia.
Yang kami lihat masih adanya pemikiran dari masyarakat atau pengguna jasa penerbangan yang mengeluhkan terlalu sulit saat berada di bandara.
Sehingga bagi Hardi, ganjalan berupa tes cepat ini sebenarnya bukan untuk memastikan positif dan negatif Covid-19.
“Dari survei kami, kendala ini yang membuat pertumbuhan penumpang jadi lambat. Mudah-mudahan ada kebijakan dari pemerintah untuk tes rapid dihilangkan, sehingga pertumbuhan ekonomi Semarang jadi meningkat, tapi tidak meninggalkan protokol kesehatan," tutur dia.
Menanggapi wacana akan dihilangkannya pemberlakuan kebijakan rapid test di bandara oleh Kementerian Perhubungan, Hardi menyerahkan keputusan itu kepada pemerintah dan Satgas Covid.
“Karena memang dari hasil survei di tingkat bandara, dengan adanya rapid tes diwajibkan untuk penumpang dikeluhkan masyarakat karena mereka akan tambah pengeluaran anggaran sebelum bepergian,” tuturnya.
Baca juga:
- Penumpang Bandara Terus Meningkat di Tengah Pandemi
- Jokowi: Bandara YIA Kulon Progo Terbaik di Indonesia
- Ketika Ganjar Buyarkan Kerumunan di Bandara Semarang
Hardi menambahkan saat ini rata-rata jumlah penumpang di Bandara Jenderal Ahmad Yani Semarang sudah menunjukkan peningkatan. Pergerakan positif penumpang pada Mei sampai Agustus sudah mencapai sekitar 4.000 orang tiap bulannya.
"Pada Agustus kemarin meningkat 40 persen. Sedangkan untuk Maret dan April jumlah penumpang sangat anjlok, karena saat itu penerbangan nihil dan satu bulan dihentikan saat corona meningkat,” tuturnya.
Di 2020 ini, Bandara Ahmad Yani menargetkan jumlah penumpang sebanyak 300 ribu orang tiap bulan. “Satu tahun empat sampai lima juta penumpang, sudah delapan bulan berjalan, tapi masih di angka satu juta penumpang. Kami berharap dengan adanya layanan yang makin baik maka akan jadi baik lagi,” ucap dia.
Terkait kebersihan di bandara, diprioritaskan dan menjadi nomor satu. “Kami prioritaskan bandara dalam hal kebersihan, dan setiap hari dilaksanakan pembersihan dengan disinfektan setelah pelaksanaan pelayanan,” katanya. []