Bamsoet Minta Jaringan Terorisme JAD - Islamiyah Diusut

Bamsoet minta Tim Densus 88 Antiteror dan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) untuk mengusut tuntas jaringan teroris JAD - Islamiyah.
Ketua MPR Bambang Soesatyo. (Foto: Instagram/bambang.soesatyo)

Jakarta - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo atau Bamsoet meminta Tim Densus 88 Antiteror bersama Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) untuk terus mengusut tuntas jaringan teroris kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD) dan Jamaah Islamiyah.

Hal itu disampaikan Bamsoet setelah Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri yang menangkap 12 terduga teroris dari anggota kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD) dan Jamaah Islamiyah di tiga wilayah berbeda di Indonesia, yakni Kalimantan Selatan, Bali dan Bima, NTB.

Mendorong Koopsusgab TNI (Sat-81 Gultor Kopassus TNI AD, Denjaka TNI AL, dan Satbravo 90 Korphaskas TNI AU), Badan Intelijen Negara (BIN), BSSN dan intelijen kepolisian terus meningkatkan kinerja

"Agar menindak tegas pihak-pihak yang terbukti terlibat dalam jaringan terorisme tersebut," kata Bamsoet dalam pernyataan tertulis yang diterima Tagar, Kamis, 27 Agustus 2020.

Adanya penangkapan itu juga diapresiasi khusus oleh Bamsoet. Ia mengapresiasi keberhasilan Densus 88 dalam menangkap 12 orang terduga teroris, dan mendukung pemerintah dalam upaya pemberantasan dan pencegahan terorisme di Indonesia.

Selain itu, ia juga mendorong BNPT bekerja sama dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika serta Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) dalam mengawasi pergerakan kelompok radikal melalui media online.

Mantan Ketua DPR ini juga menekankan agar seluruh pihak mewaspadai munculnya generasi kelompok radikal dari hasil doktrinasi jarak jauh melalui media online, dengan meningkatkan deteksi dini dan respons cepat terhadap akun, situs maupun konten yang terindikasi mengandung unsur radikal, mengingat pesatnya perkembangan teknologi yang semakin memudahkan dalam melakukan komunikasi dan penyebaran informasi.

"Mendorong Koopsusgab TNI (Sat-81 Gultor Kopassus TNI AD, Denjaka TNI AL, dan Satbravo 90 Korphaskas TNI AU), Badan Intelijen Negara (BIN), BSSN dan intelijen kepolisian terus meningkatkan kinerja dan kewaspadaan dengan mengantisipasi, mencegah serta menanggulangi pergerakan terorisme, terutama menjaga stabilitas keamanan jelang Pilkada 2020," ujarnya.

Politisi Partai Golkar ini menyebut pentingnya kesiagaan TNI dalam memberikan dukungan kepada Polri untuk menumpas jaringan terorisme, serta mendorong BNPT agar terus berkoordinasi dalam mengantisipasi pergerakan terorisme.

Bamsoet memberikan imbauan juga terhadap masyarakat terkait bahaya dari kejahatan terorisme di masyarakat.

"Mengimbau masyarakat untuk selalu waspada dan berpartisipasi dalam menjaga keamanan di lingkungan tempat tinggal serta melaporkan ke aparat kepolisian apabila mengetahui adanya potensi pergerakan terorisme dan radikalisme," ucap Bamsoet.[]

Berita terkait
Densus 88 Tangkap 9 Terduga Teroris di Sumbar
Sebanyak 9 orang terduga teroris jaringan JAD ditangkap Densus 88 di Sumatera Barat.
Mahfud Dorong TNI Terlibat Tangani Terorisme
Mahfud MD menilai TNI perlu dilibatkan dalam penanganan terorisme pada situasi dan kondisi tertentu.
Teroris Gunakan Anomium Nitrat Sebagai Bahan Peledak
Stanislaus meminta pemerintah melakukan pengetatan dalam penggunaan anomium nitrat.Pasalnya, teroris gunakan pupuk tersebut sebagai bahan peledak.