Teroris Gunakan Anomium Nitrat Sebagai Bahan Peledak

Stanislaus meminta pemerintah melakukan pengetatan dalam penggunaan anomium nitrat.Pasalnya, teroris gunakan pupuk tersebut sebagai bahan peledak.
Orang-orang berlari setelah ledakan besar di Beirut, Lebanon, Selasa, 4 Agustus 2020. (Foto: AP Photo/Hassan Ammar)

Jakarta - Analis Intelijen dan Terorisme, Stanislaus Riyanta meminta pemerintah dan aparat keamanan melakukan pengetatan terhadap pemakaian amonium nitrat. Dia mengatakan, teroris masih menggunakan pupuk ini untuk dijadikan bahan peledak atau bom.

Menurutnya, amonium nitrat berpotensi disalahgunakan oleh pihak-pihak tertentu, mengingat anomium nitrat mudah ditemukan di toko-toko pertanian.

Pada aksi teror bom Bali 2002 yang menewaskan 202 orang, diketahui bahan yang digunakan adalah amonium nitrat

"Ya karena gampang diperoleh. Di toko pertanian juga bisa. Untuk itu harus diketatin. Pemerintah harus melakukan pengetatan terhadap penggunaan amonium nitrat, karena banyak industri menggunakan AN (anomium nitrat)," katanya dihubungi Tagar, Kamis, 6 Agustus 2020.

"Seperti pembelian pupuk Urea harus dipastikan bahwa orang tersebut adalah pengguna pupuk untuk pertanian, untuk bahan peledak di industri harus dipastikan pembelian penyimpanan dan penggunaannya," ucapnya menambahkan.

Terkait adanya ledakan yang terjadi di Beirut Lebanon, Selasa (4 Agustus 2020), dia menjelaskan, teroris juga pernah menggunakan anomium nitrat pada bom Bali 2020.

"Di Indonesia pernah terjadi ledakan besar dengan bahan dasar amonium nitrat yang dilakukan oleh kelompok teroris. Pada aksi teror bom Bali 2002 yang menewaskan 202 orang, diketahui bahan yang digunakan adalah amonium nitrat. Bahan ini juga banyak dipakai di Indonesia untuk bom ikan," ujarnya.

Stanislaus berpendapat, penggunaan amonium nitrat sebagai bahan peledak di Indonesia secara legal dilakukan oleh industri pertambangan dan konstruksi.

"Perusahaan pertambangan yang menggunakan amonium nitrat biasanya mempunyai gudang penyimpanan dan diawasi dengan ketat oleh pihak yang berwenang termasuk kepolisian. Namun demikian tidak menutup kemungkinan terjadi hal-hal diluar prosedur pada gudang tersebut seperti pada tahun 2016 saat salah satu perusahaan tambang terbesar di Indonesia kehilangan 183 detonator," kata dia.

Lantas, dia menegaskan pemerintah harus melakukan pengawasan secara ketat atas pengadaan, penyimpanan dan penggunaan amonium nitrat dan bahan-bahan lain yang berbahaya termasuk detonator.

Jika itu tidak dilakukan, kata dia, akan terjadi penyalahgunaan amonium nitrat oleh para teroris untuk dijadikan bahan peledak.

"Pengawasan tersebut perlu dilakukan agar tidak terjadi penyalahgunaan seperti untuk aksi terorisme dan perusakan lingkungan, dan agar tidak terjadi kecelakaan atau kecerobohan yang bisa berdampak fatal," ucap Stanislaus Riyanta.[]

Berita terkait
Ledakan di Beirut Lebanon, Kylie Jenner Berdoa
Beirut, Lebanon diluluhlantakkan ledakan, yang menyisakan kesedihan bagi banyak pihak termasuk Kyle Jenner turut berdoa atas peristiwa tersebut.
Ledakan di Beirut, Pemain PSM Makassar Selamat
Ledakan terjadi di Beirut, Lebanon. Pemain asing PSM Makassar asal Lebanon Hussein Eldor mengabarkan dirinya dalam kondisi selamat.
Ledakan di Beirut, 27 Orang Tewas dan 2500 Luka-luka
Ledakan hebat yang terjadi di kawasan pelabuhan Beirut, Lebanon, menyebabkan 27 orang meninggal dunia dan lebih dari 2500 orang terluka.
0
Sejarah Ulang Tahun Jakarta yang Diperingati Setiap 22 Juni
Dalam sejarah Hari Ulang Tahun Jakarta 2022 jatuh pada Rabu, 22 Juni 2022. Tahun ini, Jakarta berusia 495 tahun. Simak sejarah singkatnya.