Bamsoet: Indonesia Belum Lepas dari Penjajahan

Meski tengah memperingati HUT ke-75 RI, Bamsoet menyebut bangsa Indonesia belum terlepas dari berbagai bentuk penjajahan.
Ketua MPR Bambang Soesatyo. (Foto: Instagram/bambang.soesatyo)

Jakarta - Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) menyatakan peringatan Hari Ulang Tahun  ke-75 di tengah pandemi C-19 menyadarkan semua pihak bahwa bangsa Indonesia belum terlepas dari berbagai bentuk penjajahan.

Bamsoet menyebut, bukan penjajahan atas nama kolonialisme maupun imperialisme dalam bentuk intervensi militer. Tetapi, kata dia, penjajahan atas rasa takut terhadap kesehatan, rasa takut pada kebodohan, dan rasa takut atas kemiskinan.

“Indonesia harus tetap semangat dan yakin bahwa berbagai bentuk penjajahan, seperti kemiskinan dan kebodohan akan bisa kita atasi. Dengan semangat bersama dan gotong royong, kita bisa wujudkan Indonesia maju,” kata Bamsoet usai menjadi pembaca Teks Proklamasi dalam upacara peringatan detik-detik Proklamasi Indonesia, di Istana Negara, Jakarta, Senin, 17 Agustus 2020.

Indonesia harus tetap semangat dan yakin bahwa berbagai bentuk penjajahan, seperti kemiskinan dan kebodohan akan bisa kita atasi.

Baca juga: Doa Menag Fachrul Razi saat Upacara HUT ke-75 RI

Mantan Ketua DPR RI ini menekankan, peringatan detik-detik proklamasi tak sekadar upacara seremonial tanpa makna. Menurutnya, momen ini menjadi pengingat bahwa saat ini bangsa Indonesia sudah memasuki usia kemerdekaan ke-75 tahun.

"Berbagai hal yang dinikmati dari bumi, air, dan kekayaan alam Indonesia saat ini, tak lepas dari pengorbanan para pejuang bangsa di masa lalu. Karenanya, guna memastikan Indonesia tetap berdiri tegak di masa depan, generasi terkini perlu melakukan pengorbanan di masa sekarang," ujar Bamsoet.

"Kita harus mencontoh filosofi petani pohon jati. Mereka rela menanam bibit jati, walaupun belum tentu akan menikmati hasil panennya. Itulah esensi sebenarnya jati diri bangsa Indonesia, menanam hari ini bukan semata untuk diri sendiri, melainkan untuk dinikmati anak bangsa esok hari," ucap dia.

Baca juga: Jokowi Pakai Baju Adat NTT saat Upacara HUT ke-75 RI

Kepala Badan Bela Negara Forum Komunikasi Putra Putri Purnawirawan ABRI (FKPPI) ini menuturkan, dua proklamator Indonesia, Bung Karno dan Bung Hatta, juga sudah mencontohkan kebijaksanaan dalam menjaga Indonesia. Kedua tokoh itu, menurutnya, banyak berbeda pendapat dalam berbagai hal, namun mau berkorban demi kepentingan yang lebih besar, demi kepentingan Indonesia.

"Ketika akhirnya bangsa Indonesia melalui Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) bermusyawarah, kemudian pada 29 Mei 1945 bermufakat menetapkan bentuk negara Indonesia adalah Kesatuan, Bung Hatta alih-alih menolak dan memaksakan pendapat justru bisa menerima dan mendukungnya," tutur Politisi Partai Golkar tersebut.

"Sikap berbesar hati demi kepentingan bangsa inilah yang patut kita contoh, agar bangsa Indonesia tak terjebak dalam konflik sosial," ujar Bamsoet. []

Berita terkait
HUT Ke-75 RI, Bareskrim Kawal Program Pemerintah
Listyo Sigit Prabowo siap mengawal program pemulihan ekonomi nasional pemerintah untuk menanggulangi dampak pandemi.
Upacara HUT RI Virtual di Mata ASN di Yogyakarta
Tahun upacara HUT Kemerdekaan RI berlangsung berbeda dibanding sebelumnya.
Upacara HUT RI Virtual di Mata ASN di Yogyakarta
Tahun upacara HUT Kemerdekaan RI berlangsung berbeda dibanding sebelumnya.
0
Investasi Sosial di Aceh Besar, Kemensos Bentuk Kampung Siaga Bencana
Lahirnya Kampung Siaga Bencana (KSB) merupakan fondasi penanggulangan bencana berbasis masyarakat. Seperti yang selalu disampaikan Mensos.