Bali Dibuka Bagi Turis Asing September 2020

Pemerintah melalui Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi memberikan kepastian pembukaan kembali industri pariwisata bagi turis mancanegara
Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Sukawati menyambut 84 wisatawan domestik yang tiba di Bandara I Gusti Ngurah Rai, Badung, Bali, Jumat, 31 Juli 2020. (Foto: Istimewa/Tagar/Nila Sofianty)

Jakarta - Pemerintah memberikan kepastian akan segera membuka kembali kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke destinasi wisata Bali dalam waktu dekat.

Keterangan tersebut disampaikan oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dalam sebuah webinar yang digelar Selasa, 11 Agustus 2020. Menurut Menhub, pembukaan ini diharapkan dapat memacu kembali industri pariwisata di Pulau Dewata yang sempat mandek akibat pembatasan sosial berskala besar (PSBB).

"Setelah pada 31 Juli lalu Bali dibuka untuk wisatawan dalam negeri, dengan ini kami akan mulai melaksanakan pembukaan bagi turis asing pada 11 September mendatang," ujarnya.

Meski demikian, Budi menegaskan bahwa protokol kesehatan mesti tetap dijalankan guna memastikan terciptanya kondisi yang aman dan nyaman.

Lebih lanjut, Menhub menjelaskan bahwa sektor industri merupakan salah satu yang terdampak paling hebat akibat pandemi Covid-19. Untuk itu, geliat ekonomi diharapkan bisa ikut terpacu dengan mulai diaktifkan kembali sektor pariwisata.

"Ketika menghadapi ini Indonesia tidak boleh menyerah dan harus bisa mengatasi keadaan. Tidak hanya Indonesia, banyak negara maju mengalami kondisi yang tidak baik, jadi kita harus bisa terus maju agar ekonomi pulih," tutur dia.

Dalam Budi, sektor industri pariwisata sangat berkaitan dengan sektor transportasi. Oleh karenanya, pembukaan kembali aktivitas pariwisata diproyeksi dapat turut mendongkrak kegiatan mobilitas penduduk yang menggunakan moda transportasi umum.

"Industri transportasi menghadapi situasi yang sangat sulit. Penurunan diyakini terjadi sebanyak 40 persen. Yang paling parah adalah pelaku usaha angkutan udara yang turun sampai 50 persen dengan ancaman kebangkrutan," katanya.

Seperti yang diberitakan sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) merilis bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia terkontraksi cukup dalam hingga minus 5,32 persen pada sepanjang kuartal II/2020. Capaian tersebut berbanding terbalik dengan bukuan pada kuartal I/2020 yang masih bertengger pada level 2,97 persen.

Adapun jumlah kunjungan wisman ke Indonesia pada Juni 2020 mengalami penurunan sebesar 88,82 persen dibanding jumlah kunjungan pada Juni 2019. Selain itu, jika dibandingkan dengan Mei 2020, jumlah kunjungan wisman pada Juni 2020 juga mengalami penurunan sebesar 2,06 persen.

Secara kumulatif (Januari–Juni 2020), jumlah kunjungan wisman ke Indonesia mencapai 3,09 juta kunjungan atau turun 59,96 persen dibandingkan dengan jumlah kunjungan wisman pada periode yang sama tahun 2019 yang berjumlah 7,72 juta kunjungan.

Sementara itu, untuk Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel klasifikasi bintang di Indonesia pada Juni 2020 mencapai rata-rata 19,70 persen atau turun 32,57 poin dibandingkan dengan TPK Juni 2019 yang tercatat sebesar 52,27 persen.

Lalu, jika dibanding TPK Mei 2020, TPK hotel klasifikasi bintang pada Juni 2020 mengalami kenaikan sebesar 5,25 poin.

Sementara rata-rata lama menginap tamu asing dan Indonesia pada hotel klasifikasi bintang selama Juni 2020 tercatat sebesar 1,69 hari, terjadi penurunan sebesar 0,08 poin jika dibandingkan keadaan Juni 2019.

Berita terkait
Pariwisata Bali Dongkrak Penjualan Tiket AirAsia
Pembukaan kembali sektor pariwisata di Bali turut menopang penjualan tiket AirAsia Indonesia
Persiapan Bali Sambut Wisatawan Mancanegara
Dinas Pariwisata Bali membentuk tim verifikator bertugas melakukan verifikasi kesiapan destinasi wisata untuk protokol kesehatan.
12 Syarat Wisatawan Nusantara Menyambangi Bali
Gubernur Bali I Wayan Koster mengeluarkan surat edaran tentang persyaratan wisatawan nusantara berkunjung ke Bali. Apa saja syaratnya?