Awas, Slemania Dilarang ke Stadion Dukung PSS di Liga 1

Slemania, salah satu kelompok suporter PSS Sleman, memastikan tidak datang ke stadion saat tim bertanding. Suporter patuhi larangan ke stadion.
Slemania, salah satu kelompok suporter PSS Sleman, memastikan tidak datang ke stadion saat tim bertanding di Liga 1 musim ini. Suporter mematuhi larangan ke stadion. Tampak Slemania saat memberi dukungan kepada PSS di dalam stadion. (Foto: Tagar/Gonang Susatio)

Sleman - PSS Sleman tak perlu cemas. Slemania, salah satu kelompok suporter PSS, memastikan tidak akan datang ke stadion saat tim kesayangan bertanding di Liga 1. Suporter pun akan memberi edukasi kepada suporter arus bawah untuk mematuhi aturan tersebut. 

Sanksi yang dijatuhkan memang sangat berat bila suporter datang ke stadion. Tim yang akan dikenai sanksi langsung dengan dinyatakan kalah. 

Slemania memastikan melarang anggotanya ke stadion. Kelompok suporter ini juga akan mengedukasi anggota mereka yang berada di akar rumput. Edukasi ini terkait aturan dari operator kompetisi berupa larangan suporter datang ke stadion ketika kompetisi Liga 1 musim 2020 dimulai kembali awal Oktober 2020 nanti.

Selain itu, jika memaksakan diri datang ke stadion, yang kena imbas tetap tim kebanggaan kita

"Ini sebagai peringatan, suporter jangan memaksakan diri datang ke stadion. Kalau pun memaksakan untuk datang, suporter juga tidak bisa menonton," kata Ketua Umum Slemania, Rengga Dian Senjaya, Kamis, 24 September 2020.

"Selain itu, jika memaksakan diri datang ke stadion, yang kena imbas tetap tim kebanggaan kita," ujar dia lebih lanjut. 

Sebagaimana diketahui operator Liga 1, PT Liga Indonesia Baru (LIB) mengeluarkan regulasi baru terkait penyelenggaraan pertandingan Liga 1 musim 2020. Dalam regulasi itu, bila ada penonton atau suporter kedapatan memaksa datang ke stadion, klub bisa mendapat sanksi dinyatakan kalah. 

Mekanisme Aturan Dibahas PT LIB dan Klub

PT LIB sejauh ini menyatakan masih akan membahas mekanisme aturan tersebut. Rencananya mereka akan berembuk dengan PSSI dan klub-klub kontestan sebelum dimulainya liga. 

"Bila akhirnya regulasi itu ditetapkan, maka kami dari suporter juga harus ikut mensosialisasikannya. Kami akan melakukan edukasi melalui media sosial untuk kemudian disampaikan hingga ke akar rumput suporter. Dengan demikian, anggota Slemania bisa tahu mereka tidak perlu hadir ke stadion," ujar Rengga.

Menurut Rengga, Slemania tetap memberi dukungan moral kepada penggawa Super Elang Jawa meski tidak bisa hadir secara langsung untuk memberikan dukungan di stadion. Mereka punya cara tersendiri untuk mengekspresikan dukungan tersebut.

"Kami melakukan sebuah gerakan yakni memasang bendera di wilayah laskar masing-masing, itu sebagai bentuk dukungan untuk PSS," tutur Rengga.

Baca juga: 

Liga 1 Tanpa Degradasi, PSS Sleman Tetap Beri Bonus

Lebih Berisiko, PSS Sleman Tak Siapkan Uji Coba

Tak ada tujuan lain dalam bentuk pasang bendera ini. Kata Rengga, cara itu lebih dilakukan sebagai bentuk kecintaan Slemania terhadap tim kesayangannya tersebut.

"Harapan kami dari Slemania, PSS Sleman tetap harus bermain fight, harus tetap tampil ngeyel seperti biasanya. Mereka harus tetap serius, karena menurut istilah kami, tetap mempertaruhkan lambang kebanggaan di dada," kata Rengga. []

Berita terkait
Suporter Slemania Lega PSS Tetap di Sleman
PSS Sleman tidak akan keluar dari Bumi Sembada alias tetap di Sleman untuk selamanya. Suporter Slemania merasa lega PSS tidak meninggalkan Sleman.
PSS Tak Akan Tinggalkan Sleman
PSS Sleman tidak menutup peluang meninggalkan Sleman setelah berganti pemilik. Namun itu dibantah. PSS dipastikan tetap di Sleman.
Slemania Minta PSS Tak Latah Bawa Pemain Asing U-20
Slemania, salah satu suporter PSS Sleman mewanti-wanti agar tim tidak merekrut pemain asing U-20. Mereka disinyalir dinaturalisasi saja.