Awas, Penularan Corona Sesama Anggota Keluarga

Temuan kasus positif Corona atau Covid-19 terus meningkat. Bahkan penularan virus tersebut di antara sesama anggota keluarga terjadi cukup masif.
Ketua Harian Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi menjawab pertanyaan media terkait perkembangan kasus positif C-19 di Balai Kota Yogyakarta, Kamis, 3 September 2020. (Foto: Tagar/Gading Persada)

Yogyakarta - Temuan kasus positif Corona atau Covid-19 terus meningkat di Kota Yogyakarta dalam beberapa hari terakhir ini. Bahkan, penularan virus mematikan tersebut di antara sesama anggota keluarga terjadi cukup masif di Kota Pelajar ini dan makin mendominasi temuan kasus akhir-akhir ini. 

Ketua Harian Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi mengatakan penularan virus Corona ini bisa terjadi karena adanya kelengahan saat masyarakat berinteraksi dengan anggota keluarganya.

masyarakat saya minta betul-betul menerapkan protokol kesehatan secara ketat, termasuk saat berada di rumah.

"Fenomena penularan di keluarga kini jadi paling banyak. Temuan ini, menjelaskan kalau potensi penularan bisa terjadi di mana pun, termasuk di rumah," ujar Heroe di Balai Kota, Kamis, 3 September 2020.

Dia menyebut sejumlah lokasi tempat dimana kasus penularan Covid-19 sesama anggota keluarga terjadi seperti yang ada di Danurejan, Gondokusuman, Ngampilan dan Umbulharjo. Kemudian fenomena serupa terjadi pula di Kecamatan Kraton, yang menimpa satu keluarga.

"Ini menjadi bukti kalau penyebaran Covid-19 tidak memandang wilayah. Karena itu, masyarakat saya minta betul-betul menerapkan protokol kesehatan secara ketat, termasuk saat berada di rumah," ujar pria yang juga Wakil Wali Kota Yogyakarta itu.

Sedangkan penyebaran klaster Warung Soto Lamongan makin meluas. Berdasarkan hasil swab test terhadap lima kontak erat, muncul tambahan dua orang yang dinyatakan positif terpapar Covid-19 pada Rabu, 2 September 2020.Sampai sejauh ini, ada 13 orang yang tertular dalam klaster tersebut. Namun, Heroe memastikan, sebarannya baru sebatas di lingkungan keluarga, serta karyawan.

"Soto Lamongan ada tambahan dua kasus yang positif. Setelah 19 diperiksa hasilnya ada 10 tambahan, terakhir kita periksa lima hasilnya muncul dua positif, masih keluarga juga. Jadi, sekarang totalnya ada 13," ucapnya.

Heroe menuturkan tracing masih terus dilakukan oleh Dinas Kesehatan setempat, guna menelusuri jejak penyebaran C-19 dalam klaster tersebut. Menurutnya, anggota keluarga masih menjadi sasaran utama.

"Keluarganya dulu ya, teman-teman di lapangan masih melakukan tracing di sana," tutur Heroe.

Dia menyatakan, dari kalangan pembeli di warung soto selama periode Agustus silam, hingga kini terdapat delapan orang yang sudah melapor. Kata dia, perlakuan pada para pembeli itu, tergantung dengan riwayat dan seberapa erat kontaknya. "Dari delapan orang itu, ada yang sudah kita rapid, lalu sebagian akan kita swab test, tergantung bagaimana kasusnya juga kan," ucapnya.

Sementara itu korban yang meninggal karena Corona di Kota Yogyakarta bertambah setelah seorang pedagang warung kelontong di Danurejan, dinyatakan meninggal dengan status positif Covid-19. Bahkan, berdasarkan hasil tracing Pemkot Yogyakarta, dua anggota keluarganya juga turut terpapar virus yang menyerang saluran nafas itu.

Pasien diketahui meninggal dunia pada 26 Agustus 2020, sementara hasil swab test baru keluar tiga hari berselang. Menurut Heroe, yang bersangkutan memang menunjukkan gejala yang mengarah Covid-19.

"Sebelumnya pasien menjalani rapid test juga dan sempat rawat inap di salah satu rumah sakit, karena mengalami gejala demam, batuk, sesak nafas dan keringat dingin," ujar Heroe. []

Baca juga:

Berita terkait
Kunci Cegah Penularan Covid-19 di Kawasan Industri
Pengetesan dan pelacakan dilakukan Gugus Tugas Covid-19 Jabar setelah muncul klaster penularan Covid-19 di kawasan industri MM2100
Tambah 3 Pasien Corona Satu Keluarga di Kulon Progo
Kabupaten Kulon Progo, Yogyakarta bertambah 3 pasien corona, ketiganya satu rumah satu keluarga. Total kasus sampai saat ini 24 kasus.
Bahaya Hoaks di Masa Pandemi Virus Corona
Pengaduan berita atau informasi hoaks meningkat selama pandemi Covid 19, sejak bulan Maret 2020 lebih 3.000 pengaduan ke Jabar Saber Hoaks (JSH)