Australia Tujuan Utama Pencari Suaka

Pencari suaka ke Australia tidak lagi melalui laut (‘manusia perahu’), sekarang melalui transportasi udara yang dikabarkan mencapai 95.000 orang
Jumlah mereka yang datang ke Australia lewat laut untuk meminta suaka menurun tajam dalam beberapa tahun terakhir. (Foto: ABC News/AAP: Department of Home Affairs, file photo).

Oleh: Syaiful W. Harahap

Selama ini negara-negara di Eropa Barat dan Amerika Serikatlah yang jadi tujuan utama pencari suaka dari berbagai negara, tertuama negara-negara dengan konflik horizontal di dalam negeri. Tapi, belakangan ini tujuan pencari suaka justru Australia dan tidak lagi melalui transportasi laut yang dulu dikenal sebagai ‘manusia perahu’, sekarang lewat transportasi udara.

Catatan Imgirasi Australia menunjukkan sejak bulan Juli 2019 setiap hari ada 80 orang yang mengajukan visa perlindungan begitu mendarat di beberapa bandara di Australia. Selama lima tahun terakhir pencari suaka ke Australia mencapai rekor yaitu 95.000.

Bertolak dari data itu partai opisisi di Parlemen Australia, Partai Buruh, mengajukan usul untuk membicarakan soal pencari suaka di parelemen. Dilaporkan oleh “SBS” pemerintah Australia dengan PM Scott Morrison mempertahankan kebijakan jumlah pencari suaka yang kecil.

Permintaan Partai Buruh ini mungkin saja bertolak dari pengalaman mereka ketika memerintah dari tahun 2009 – 2013. Pada priode ini pemerintah Australia menghadapi arus permintaan suaka melalui laut yang mencapai 51.000.

Di masa pemerintahan Partai Koalisi dijalankan kebijakan yang keras terhadap ‘manusia perahu’ yang mencari suaka. Langkah ini membuat pencari suaka melalui laut berkurang sampai pada titik nol. Belakangan, seperti di bulan Juli 2014 tercatat 167 pencari suaka di pelabuhan laut yang datang memakai kapal pesiar atau alat transportasi laut lain. Kebijakan yang keras terhadap pencari suaka melalui laut justru mendorong pencari suaka memakai transportasi udara.

Ilus3 OpiniAusLebih dari 4.000 orang yang terbang ke Australia mencari suaka dalam tujuh minggu pertama tahun 2019, angka yang menunjukkan rekor tinggi. (Foto: theguardian.com/Lukas Coch/AAP)

Pencari suaka ke Australia jadi perbincangan ramai karena data terbaru menunjukkan dari tanggal 1 Juli 2019 sampai 19 Agustus 2019 saja ada 4.037 orang yang mengajukan permintaan suaka begitu mendarat di bandara-bandara Australia. "Tidak ada yang salah mengenai permintaan suaka. Itu adalah hak yang penting," kata Senator Keneally dari Partai Buruh.

Persoalannya, menurut Senator Keneally, 90 persen yang mengajukan suaka bukan pengungsi. Mereka adalah orang-orang yang diperdagangkan ke Australia. Informasi yang beredar luas Australia kekurangan tenaga kerja di pertanian terutama di pedalaman. Inilah yang dilirik banyak warga dari beberapa negara.

Salah satu negara penyumbang permintaan suaka adalah Malaysia. Banyak WN Malaysia yang terbang ke Autralia untuk minta suaka. Padahal, tidak ada konflik di negara itu. Bahkan, tingkat kehidupan juga baik. Dikabarkan upah pemetik buah di Australia lebih besar daripada upah bekerja di Malaysia.

Baca juga: 33.000 WN Malaysia Minta Suaka di Australia, Ada Apa?

Tentu saja ini jadi pertanyaan karena kehidupan di Malaysia tidak lebih buruk dari Indonesia, tapi WN Indonesia tidak sebanyak WN Malaysia yang mencari suaka ke Australia.

Protes Partai Buruh ditanggapi oleh Menteri Imigrasi Australia, David Coleman, yang mengatakan berdasarkan angka periode yang sama pada tahun lalu ternyata angka di tahun 2019 ini lebih rendah. Menurut Coleman, hanya sekitar 0,25 persen dari orang yang tiba dengan sah di Australia yang kemudian mengajukan permintaan suaka. Sebagian besar permintaan suka mereka justru ditolak Imigrasi.

Pencari suka ke Australia dari tahun ke tahun terus bertambajh. Di tahun 2015 pencari suaka 8.562, tahun 2016 sebanyak 12.673, 18.267 orang di tahun 2017, dan tahun 2018 sebanyak 27.884. Sedangkan di tahun ini sampai September mencapai 24.520 pencari suaka.

Kebanyakan permintaan suaka atau sebesar 84,2 persen ditolak yaitu sebanyak 62.732 dari tanggal 1 Juli 2014 sampai 19 Agustus 2019. Dalam lima tahun terakhir 84 persen dari 95.000 pencari suaka yang datang ke Autralia dengan pesawat terbang ditolak.

Pencari suaka yang ditolak mengajukan banding ke pengadilan. Saat ini diperkirakan jumlahnya mencapai 60.000. Dari jumlah ini 23.000 diajukan di Australia. Kasus paling banyak berasal dari WN Malaysia yaitu 10.653 disusul oleh Cina sebanyak 5.158 dan Vietnam 982.

Ada dugaan sebagian memang benar-benar pengungsi, tapi yang lebih banyak justru yang dicurigai sebagai pendatang yang ingin bekerja. Mereka tetap menunggu penyelesaian kasus banding.

Ilus2 OpiniAusPihak berwenang Australia memperketat pemeriksaan terhadap warga negara Malaysia yang ingin melakukan perjalanan ke Australia. (Foto: ABC News: Avani Dias)

Sebelum diamdemen tahun 2014 ketentuan di Australia seseorang yang mengajukan permohonan bisa dapat visa perlindungan permanen sebelum diinterogasi Imigrasi. Tapi, setelah diamandemen permohonan visa perlindungan hanya berlaku tiga tahun atau visa ‘save haven’ lima tahun.

Pengamat di Australia melihat sangat kecil kemungkinannya pemerintah Malaysia dan Cina mencegah warganya mencari suaka ke Australia. Maka, semua terpulang kepada pemerintah Australia yang kini kerja keras di dalam dan di luar negeri untuk mencegah pencari suaka yang bukan pengungsi murni minta suaka ke Australia (Sumber: The Sydney Morning Herald, abc.net.au, sbs.com.au, theguardian.com, dan sumber-sumber lain). []

Berita terkait
4 Mahasiswa Asal Indonesia Bunuh Diri di Australia
Ada baiknya di Kedubes RI dan di Konjen-konjen RI di Australia ada psikolog untuk membantu mahasiswa Indonesia yang menghadapi masalah mental
Dua WN Australia Ditangkap Polisi di Gili Trawangan
Polisi di Lombok Utara mengamankan dua warga negara asing karena diduga memakai narkoba jenis ganja.
Australia Diminta Tak Ikut Campur Kasus Veronica Koman
Australia diminta tidak ikut campur kasus Veronica Koman yang diduga adalah bagian dari provokator di Papua.
0
DPR Terbuka Menampung Kritik dan Saran untuk RKUHP
Arsul Sani mengungkapkan, RUU KUHP merupakan inisiatif Pemerintah. Karena itu, sesuai mekanisme pembentukan undang-undang.