Aung San Suu Kyi Dituduh Terima Suap Rp 8,6 Miliar dan Emas

Pemerintahan militer Myanmar tuduh Aung San Suu Kyi menerima uang 600.000 dolar AS atau setara dengan Rp 8,6 miliar dan emas secara ilegal
Aung San Suu Kyi Dituduh Terima Suap Rp 8,6 Miliar dan Emas

Jakarta – Pemerintahan militer Myanmar menuduh Aung San Suu Kyi, pemimin sipil de facto Myanmar ayang dikudeta militer Myanmar 1 Februari 2021, menerima uang 600.000 dolar AS atau setara dengan Rp 8,6 miliar dan emas secara ilegal.

Ini tuduhan terkuat yang dijatuhkan militer sejak menggulingkan Suu Kyi dan pemerintahan demokratis negara itu pada 1 Februari 2021. Tidak ada bukti yang ditunjukkan militer untuk tuduhan ini.

Sementara itu, organisasi pemantau HAM Amnesty menuduh pemerintah melakukan "pembantaian".

Mereka mengatakan militer menggunakan persenjataan perang untuk menyerang para pengunjuk rasa yang tak bersenjata dan melancarkan pembunuhan terencana.

"Ini bukanlah tindakan petugas individu yang kewalahan dan membuat keputusan buruk," kata anggota Amnesty Joanne Mariner.

"Ini adalah para komandan yang tidak menunjukkan penyesalan, dan telah terlibat dalam kejahatan terhadap kemanusiaan, mengerahkan pasukan mereka dan metode pembunuhan secara terang-terangan," katanya.

1. Perkembangan Terbaru Unjuk Rasa

Sedikitnya tujuh orang tewas di tangan aparat keamanan pada Kamis (11/03), menambah jumlah korban jiwa hingga lebih dari 60 orang.

Saksi mata mengatakan beberapa pengunjuk rasa ditembak di bagian kepala. Enam kematian itu terjadi di kota Myaing.

tweet jonathanTweet Jonathan (Foto: bbc.com/indonesia)

Korban lainnya jatuh di distrik Dagon Utara, Yangon. Seorang pemuda berusia 25 tahun bernama Chit Min Thu meninggal setelah tertembak di bagian kepala.

"Tidak ada yang akan berdamai sampai situasi ini selesai. Mereka sangat kejam memperlakukan anak saya," kata ibunya, Hnin Malar Aung kepada kantor berita AFP.

2. Tuduhan Terhadap Suu Kyi

Brigadir Jenderal Zaw Min Tun juga menuduh Presiden Win Myint dan beberapa menteri dalam kabinet melakukan korupsi.

Partai Aung San Suu Kyi, Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD), menang telak dalam pemilihan tahun lalu, namun militer kini mengeklaim pemilihan tersebut curang.

Pengamat independen dari berbagai negara membantah klaim militer - menyatakan tidak ada penyimpangan yang ditemukan.

Suu Kyi telah ditahan selama lima pekan terakhir di tempat yang dirahasiakan dan menghadapi beberapa dakwaan termasuk "menyebabkan keresahan dan ketakutan", kepemilikan ilegal peralatan radio, dan melanggar pembatasan Covid-19.

aksi protesIlustrasi: Aksi protes menentang kudeta militer Myanmar terus berlangsung di Yangon, Myanmar, 7 Maret 2021 (Foto: dw.com/id)

Dakwaan menerima sesuatu secara ilegal yang dijatuhkan pada hari Kamis, 11 Maret 2021, adalah yang paling serius sejauh ini.

Nilai emas yang dituduh militer ia terima secara ilegal kira-kira Rp 9 miliar.

Myanmar telah diramaikan dengan unjuk rasa di jalanan sejak militer merebut kekuasaan dan menahan Suu Kyi. Gambarnya diusung oleh para pengunjuk rasa.

PBB, AS, dan banyak negara lain telah mengecam pembunuhan warga sipil dalam tindakan keras terhadap para pengunjuk rasa anti kudeta di Myanmar, dan meminta otoritas untuk menahan diri.

Militer telah menepis kritik atas tindakannya, alih-alih menyalahkan Suu Kyi atas kekerasan yang terjadi (bbc.com/indonesia). []

Berita terkait
Singapura dan Malaysia Tuntut Pembebasan Aung San Suu Kyi
Singapura dan Malaysia tuntut pembebasan pimpinan sipill Myanmar, Aung San Suu Kyi, dengan “Segera dan Tanpa Syarat"
Aung San Suu Kyi Tampil Pertama Kali di Pengadilan Myanmar
Aung San Suu Kyi, pimpinan sipil de facto Myanmar tampil pertama di depan umum dejak kudeta militer 1 Februari 2021
Aung San Suu Kyi Bisa Ditahan Militer Myanmar Tak Terbatas
Polisi Myanmar mengajukan dakwaan baru terhadap pemimpin Myanmar tersingkir, Aung San Suu Kyi, membuat Suu Kyi bisa ditahan tanpa batas
0
Gempa di Afghanistan Akibatkan 1.000 Orang Lebih Tewas
Gempa kuat di kawasan pegunungan di bagian tenggara Afghanistan telah menewaskan lebih dari 1.000 orang dan mencederai ratusan lainnya