Padang - Kepastian Wali Kota Padang, Mahyeldi Ansharullah, maju dalam pemilihan gubernur Sumatera Barat (Sumbar) yang akan berlangsung September 2020, hampir terjawab pasti.
Kata buya (Mahyeldi), dia Sumbar satu dan Audy Sumbar dua. Ini bukan hoaks, bisa tanya langsung ke buyanya.
Hal ini diketahui setelah keluarnya pernyataan dari seorang pengusaha berdarah Minang, Audy Joinaldi, yang mengaku dilamar Mahyeldi sebagai bakal calon wakil gubernur.
"Setahun lalu, beliau (Mahyeldi) ingin bertemu dengan saya dan akhirnya datang ke Makassar, Sulawesi Selatan, dengan difasilitasi oleh beberapa pejabat Kota Padang," kata Audy ketika menggelar konfrensi pers di Kota Padang, Sumbar, Senin 10 Februari 2020.
Dalam pertemuan singkat itu, lanjut pengusaha yang bergerak di bidang peternakan dan perkebunan ini, terlontar oleh Mahyeldi permintaan untuk mendampinginya di Pilgub Sumbar 2020.
"Kata buya (Mahyeldi), dia Sumbar satu dan Audy Sumbar dua. Ini bukan hoaks, bisa tanya langsung ke buyanya," katanya.
Awalnya, ajakan tersebut hanya dianggap candaan semata. Sebab, Audy berjanji akan membantu Mahyeldi dari luar tanpa ikut kontestasi politik. Namun lama kelamaan, perbincangan dengan Wali Kota Padang dua periode itu semakin intens. Sakingnya penasarannya, bahkan omzetnya mengalami penurunan karena memikirkan ajakan tersebut.
"Menuntaskan rasa penasaran, saya tanya balik, benaran buya ajak saya jadi wakil, tapi beliau enggak jawab. Buya kan ngomongnya irit, beliau hanya bilang kalau bisa bantu saya dari dalam ngapain dari luar," katanya.
Karena gelisah, dia pun menceritakan ajakan tersebut kepada orang tuanya. Bahkan, orang tuanya pun setuju Audy mengabdi di kampung halaman. Sebab, selama ini dia sudah kerap membantu daerah-daerah lain dengan konsep bisnis pertanian dan peternakan yang dimilikinya.
Menurutnya, Mahyeldi tertarik berpasangan dengannya karena melihat sepak terjangnya membangun bisnis. Mahyeldi, katanya, ingin dia ikut membangun Sumbar dan menularkan kesuksesannya di kampung ayah dan ibunya sendiri, terutama dalam bidang pertanian dan peternakan.
"Ayah dan ibu saya orang Solok. Beliau juga berpesan sudah saatnya saya bangun kampung halaman. Bahkan keinginan beliau saya meninggalnya di Sumbar," katanya.
Untuk berpasangan dengan Mahyeldi, dia sendiri mengaku juga telah mengantongi dukungan PPP. Sejumlah spanduknya pun sudah ramai bertebaran di sejumlah ruas jalan di Sumbar. Sebagian balihonya juga terpasang sejajar dengan baliho Wali Kota Padang, Mahyeldi.
Sementara itu, politisi PPP, Maidestal Hari Mahesa, mengatakan karena latar belakang Audy bukan dari politik, akhirnya menceritakan semua teka-teki yang selama ini menjadi pertanyaan publik.
"Ya sudah diceritakan semua oleh Audy. Kalau beliau latar belakangnya politik tentu lebih jawabannya diplomatis," tuturnya. []