Atlet Difabel Jatim Keluhkan Minim Perhatian Pemprov

Atlet Paralympic Jatim meminta dukungan DPRD Jatim agar bisa mengikuti Pekan Paralympic Nasional (PPN) November 2020 di Papua.
Ketua DPRD Jatim, Kusnadi saat menerima atlet difabel yang akan berlaga di ASEAN Paralimpic dan juga Pekan Paralympic Nasional (PPN) November 2020 di Papua. (Foto: Tagar/Adi Suprayitno)

Surabaya - Pengurus National Paralympic Committe Indonesia (NPCI) Jawa Timur (Jatim) menyampaikan keluhannya ke Ketua DPRD Jawa Timur, Kusnadi terkait kurangnya perhatian Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim terhadap atlet difabel.

Ketua NPCI Jatim, Imam Kuncoro mengaku salah satu aspirasi yang disampaikan adalah meminta legislatif dapat memperjuangkan atlet Paralympic Jatim bisa mengikuti Pekan Paralympic Nasional (PPN) November 2020 di Papua. Selain itu, dewan agar memperjuangkan NPCI mendapat anggaran untuk pembinaan atlet difabel.

"Alhamdulillah Ketua DPRD Jatim siap memediasi dengan Ibu Gubernur Jatim,” ujar Imam usai menemui Kusnadi, di Gedung DPRD Jatim, Rabu 11 Desember 2019.

Imam berharap agar atlet Paralympic Jatim ke Papua bisa sesuai dengan alur yang sebenarnya, seperti atlet normal yang mengikuti even kejuaraan, baik tingat nasional maupun internasional.

Alhamdulillah Ketua DPRD Jatim siap memediasi dengan Ibu Gubernur Jatim.

Selama ini persiapan atlet Paralympic Jatim sudah berjalan dengan baik. Dua pekan lalu Popnas anak-anak difabel Jatim berhasil menjadi juara umum pada pekan pelajar paralympic nasional.

"Waktu itu pesaing dari Jateng, tapi kita berhasil menjadi juara umum,” ungka Imam.

Pekan Paralympic Nasional, NPCI Jatim hanya bisa mengakomodir sebanyak 75 atlet paralympic. Dalam Paralympic Nasional prestasi Jatim yang terbaik adalah menempati peringkat ke 8.

"Jika dibandingkan dengan provinsi lain, Jatim memang kalah jauh karena kurangnya perhatian dari pemerintah daerah,” ujarnya.

NPCI menyiapkan 14 atlet Paralympic Jatim untuk berlaga di ASEAN Paralympic di Manila, Filipina setelah perhelatan SEA Games di Filipina.

“Untuk bisa masuk ASEAN Paralympic itu kami mengikuti single-single even yang diselenggarakan NPCI pusat walaupun sejak 2017 hingga sekarang tak sepeserpun dibantu dana dari Pemprov Jatim,” kata dia.

Sementara salah satu pengurus NPCI Pusat, Rio Susanto menegaskan, potensi yang dimiliki atlet Paralympic Jatim sangat baik. Hanya saja saat uni kurang mendapat perhatian dari pemerintah daerah sehingga prestasinya sulit berkembang.

“Kita berharap agar kurangnya pemahaman bisa tercerahkan, bahwa disabel sport dan abel sport itu punya hak-hak yang sama. Pemerintah bisa dianggap melanggar UU No.3 tahun 2008 dan UU No.8 tahun 2016 tentang hak-hak disabilitas jika mengabaikannya,” terang Rio.

Selian melanggar undang-undang, pengabaian juga bisa dinilai melanggar asas Olympic Sport yang sudah diakui sebagai aturan hukum internasional. Pemerintah diharapkan tak ragu lagi untuk memberi bantuan karena khawatir melanggar aturan perundang-undangan.

Ketua DPRD Jatim Kusnadi mengaku kaget saat mendengar keluhan dari NPCI Jatim karena selama ini kurang mendapat perhatian dari Pemprov Jatim. Padahal asumsi DPRD Jatim selama ini sudah memberikan perhatian yang cukup melalui alokasi anggaran yang diberikan kepada KONI Jatim.

“Masalahnya ternyata NPCI itu sudah bukan menjadi bagian dari KONI Jatim sejak 2016 lalu, sehingga mereka tak lagi mendapat perhatian maupun support anggaran dari Pemprov Jatim,” tuturnya.

Konsekuensi Paralympic terpisah dengan KONI itu mengikuti aturan Paralympic Internasional sehingga sejak tahun 2005 NPCI Jatim mengajukan pemisahan dengan KONI dan baru disetujui pada tahun 2016 lalu.

Persetujuan KONI itu mengacu pada UU Nomor 8 tahun 2016 tentang penyelenggaraan olahraga penyandang disabilitas.

Kusnadi akan komunikasikan masalah ini dengan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa agar para atlet difabel mendapatkan perlakuan yang sama dengan atlet normal yang ada di Jatim.

"Mereka bertanding kan juga mengharumkan nama bangsa," ucapnya. []

Berita terkait
PT KAI Kerahkan 12.931 Petugas Amankan Titik Rawan
PT KAI mendata terdapat 351 titik rawan bencana serta kriminal di seluruh Jawa dan Sumatera yang perlu mendapatkan perhatian ekstra.
Menpora Pastikan Bonus Atlet SEA Games Sudah Aman
Menpora Zainudin Amali mengaku sudah berkoodinasi dengan Menkeu untuk mengyiapkan bonus atlet yang meraih medali di SEA Games Filipina 2019.
Polres Kediri Kota Selidiki Temuan Diduga Limbah
Kali pertama benda mencurigakan tersebut ditemukan di wilayah Kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri.