Atasi Banjir, Kolam Retensi di Palembang Diperluas

Mangatasi banjir di Kota Palembang, Pemprov Sumatera Selatan melakukan pengembangan kolam retensi Arafuru.
Kepala Seksi Desain Sungai dan Danau, Dinas PSDA Sumsel, Meri Miardi. (Foto: Tagar/Yuyun Yunani)

Palembang- Masalah banjir di Kota Palembang, menjadi salah satu program yang yang menjadi perhatian Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan. Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) setempat melakukan pengembangan kolam retensi Arafuru untuk meminimalisir dampak banjir kota.

Kepala Seksi Desain Sungai dan Danau, Dinas PSDA Sumsel, Meri Miardi, mengungkapkan, pengembangan kolam retensi Arafuru masuk dalam program pengendalian banjir pada tahun anggaran 2020. Nantinya akan dibangun kolam tambahan guna membantu menampung kapasitas air kolam eksisting.

Meri mengatakan, kolam tambahan yang akan dibangun seluas satu hektare pada lokasi yang berdekatan dengan kolam utama. Pembangunan kolam dilakukan terpisah karena terkendala pembebasan lahan.

Hitungan kami itu bisa mengurangi dampak banjir hingga 30 persen dari DAS Sungai Buah

"Antara kolam utama dan kolam tambahan itu ada sambungan saluran airnya, karena memang tidak bisa nyambung. Ada lahan yang tidak bisa dibebaskan," ujar Meri, di Palembang, Senin 6 Januari 2020.

Menurut Meri, pengembangan kolam retensi Arafuru saat ini mampu menampung air hingga 30 ribu meter kubik. Penambahan kolam diharapkan dapat mengurangi dampak banjir, khususnya untuk kawasan pemukiman sekitar Pusri dan Sungai Buah.

"Hitungan kami itu bisa mengurangi dampak banjir hingga 30 persen dari DAS Sungai Buah," jelas Meri.

Pengembangan kolam retensi Arafuru dibangun dengan pagu anggaran sekitar Rp 2 miliar dari total perencanaan anggaran pengendalian banjir sebesar Rp 16 miliar.

Anggaran ini diajukan pada APBD 2020 Sumsel, namun hingga saat ini masih belum ditetapkan menyusul proses penetapan dan pengesahan antara pihak eksekutif dan legislatif Sumsel yang belum selesai.[]

Berita terkait
Cegah Banjir, Rumah Harus Hadap ke Sungai Atau Situ
Komisi 4 DPRD Jawa Barat menjadwalkan akan memanggil pihak Kereta Cepat Indonesia-China (KCIC) karena dianggap jadi penyebab banjir di Jabar
Kapolda: Korban Banjir Bandang Labura Terus Dicari
Tim gabungan terus melakukan pencarian korban banjir bandang di Kabupaten Labuhanbatu Utara.
PJKA, Trik Perantau Jakarta Selamat dari Banjir
PJKA, pola kerja yang diterapkan perantau di Jakarta di sekitarnya. Mampu menyelamatkan harta benda dari banjir.