Asesmen Nasional untuk Perbaikan Kualitas Pembelajaran

Anindito Aditomo mengatakan bahwa kehadiran asesmen nasional dirancang untuk mendorong perbaikan kualitas pembelajaran.
Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan Kemendikbudristek, Anindito Aditomo. (Foto: Tagar/Bariq Yonanda)

Jakarta - Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan Kemendikbudristek, Anindito Aditomo mengatakan bahwa kehadiran asesmen nasional dirancang untuk mendorong perbaikan kualitas pembelajaran.

“Asesmen nasional merupakan evaluasi sistem pendidikan, bukan penilaian individu kepada guru, murid atau kepala sekolah, program ini dirancang untuk mendorong dan memfasilitasi perbaikan kualitas pembelajaran," kata Anindito dalam webinar Silaturahmi Merdeka Belajar, Kamis, 2 September 2021.

Anindito Aditomo menjelaskan bahwa terdapat dasar landasan dan rangkaian langkah-langkah dalam program asesmen nasional ini.

“Asesmen nasional sebagai evaluasi sistem, tidak akan ada konsekuensinya bagi para murid peserta, lalu terdapat pemetaan dan umpan balik bagi satuan pendidikan dan bukan berbentuk skor terhadap individu, dan perbaikan proses pembelajaran dalam pengelolaan satuan pendidikan, hal ini bertujuan untuk meningkatkan karakter dan kompetensi dari peserta didik.” Lanjutnya.

Dia juga menjelaskan bahwa asesmen nasional akan memberikan umpan balik tentang hasil belajar yang paling mendasar dan perlu diprioritaskan, serta informasi tentang cara meningkatkan kualitas pembelajaran.

“Bentuk dari pemberian umpan balik itu adalah tentang kompetensi dan karakter peserta didik yang menjadi tujuan utama pembelajaran, informasi ini diharap dapat memotivasi sekolah untuk fokus dalam perbaikan mutu pembelajaran," katanta.

"Selain itu, kami juga memberikan gambaran mengenai karakteristik sekolah yang efektif, yaitu pengajaran yang baik, refleksi guru, kepemimpinan kepala sekolah dan program sekolah yang dapat membentuk iklim akademik, sosial dan keamanan yang baik," ujarnya.

Asesmen nasional semester 1 tahun 2021/22 akan dilakukan di daerah yang boleh melaksanakan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas. Hasilnya digunakan sebagai pemetaan awal untuk menangani hilangnya kesempatan belajar karena pandemi.


Asesmen nasional merupakan evaluasi sistem pendidikan, bukan penilaian individu kepada guru, murid atau kepala sekolah, program ini dirancang untuk mendorong dan memfasilitasi perbaikan kualitas pembelajaran.


Persiapan yang dapat dilakukan oleh guru dan sekolah dalam melaksanakan asesmen nasional ini adalah persiapan teknis, perbaikan yang mendasar akan terwujud melalui perencanaan yang berfokus pada kualitas pembelajaran.

Sedangkan untuk murid dan orang tua, dapat melakukan persiapan dengan cara mencari informasi secara detail dan akurat mengenai asesmen nasional dan gunakan asesmen nasional ini untuk mencari cara memperbaiki kualitas proses dan hasil belajar dari murid.[]

(Bariq Yonanda)

Baca Juga:


Berita terkait
Gerakan Literasi: Buku Harus Dipastikan Terdistribusi
Penerapan Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) menjadi salah satu kendala untuk dilaksanakan selama masa pandemi Covid-19.
Siswa Lebih Terampil Kuasai Teknologi, Literasi Meningkat
Hasil studi, di masa pandemi menunjukkan bahwa siswa menggunakan perangkat digital lebih banyak dibanding sebelumnya.
Keluarga Berperan Besar Dalam Tingkatkan Literasi Siswa
Di masa pandemi Covid-19, orang tua bertindak sebagai advokat untuk kepentingan anak, juga memberikan masukan kepada guru.
0
Massa SPK Minta Anies dan Bank DKI Diperiksa Soal Formula E
Mereka menggelar aksi teaterikal dengan menyeret pelaku korupsi bertopeng tikus dan difasilitasi karpet merah didepan KPK.