Jakarta- Raksasa teknologi, Apple Inc menjadi perusahaan Amerika Serikat (AS) pertama dengan valuasi mencapai US$ 2 triliun di bursa saham. Perusahaan yang didirikan oleh Steve Jobs, Steve Wozniak, dan Ronald Wayne mencapai tonggak sejarah itu hanya dalam dua tahun, setelah menjadi perusahaan triliunan dolar pertama di dunia pada 2018.
Seperti diberitakan dari BBC News, Kamis, 20 Agustus 2020, pada perdagagan Rabu mencapai US$ 467,77. Hal ini bisa mendorong valuasinya bisa melebihi US$ 2 triliun. Satu-satunya perusahaan lain yang mencapai level US$ 2 triliun adalah Saudi Aramco, setelah didukung pemerintah Arab Saudi mencatatkan sahamnya pada Desember lalu.
Apple menjadi perusahaan teknologi ternama, dengan lonjakan saham dalam beberapa pekan terakhir, meskipun AS dalam resesi.
Baca Juga: Apple Fokus Bangun Rantai Pasokan Lokal di China
Namun, nilai raksasa minyak itu telah merosot kembali ke US$ 1,8 triliun sejak itu. Apple melampaui Aramco menjadi perusahaan perdagangan paling berharga di dunia pada akhir Juli.
Saham produsen ponsel pintar iPhone ini melonjak lebih dari 50% tahun ini, meskipun krisis virus corona Covid-19 atau C-19 memaksa perusahaan menutup toko ritel dan adanya tekanan politik hubungan AS dengan China. Faktanya, harga saham perusahaan teknologi yang berkantor pusat di Park Way, Cupertino, California, AS ini meningkat dua kali lipat sejak titik terendahnya pada Maret, ketika kepanikan pandemi melanda pasar.
Apple menjadi perusahaan teknologi ternama, dengan lonjakan saham dalam beberapa pekan terakhir, meskipun AS dalam resesi. Apple membukukan angka kuartal ketiga yang kuat menjelang akhir Juli, termasuk pendapatan US$ 59,7 miliar dan pertumbuhan dua digit di segmen produk dan layanannya. Perusahaan AS dengan valuasi tertinggi berikutnya adalah Amazon sekitar US$ 1,7 triliun.
Paolo Pescatore, analis teknologi di PP Foresight mengatakan kenaikan harga saham Apple yang cepat adalah prestasi yang mengesankan yang ditempuh dalam waktu singkat. "Beberapa bulan terakhir telah menggarisbawahi pentingnya pengguna dan rumah tangga untuk memiliki perangkat, koneksi, dan layanan dengan kualitas yang lebih baik dan dengan portofolio perangkat Apple yang luas dan penawaran layanan yang terus berkembang, ada banyak peluang untuk pertumbuhan di masa depan," ucapnya.
Baca Juga: Apakah Rencana Stock Split Apple Menarik Minat Investor
Pescatore mengatakan kedatangan broadband konektivitas gigabit akan menawarkan Apple kemungkinan tak terbatas. "Semua mata sekarang tertuju pada iPhone 5G yang akan mendorong permintaan konsumen lebih lanjut," tuturnya. []