Antisipasi Virus Corona, Orang Demam Jangan Naik MRT

Manajemen kereta Moda Raya Terpadu (MRT) akan menerapkan pemeriksaan suhu tubuh di setiap stasiun untuk meminimalisir penyebaran virus corona.
Ambulance yang membawa pasien positif virus corona tiba di Rumah Sakit Penyakit Infeksi Prof. Dr. Sulianti Saroso, Sunter, Jakarta Utara, Senin 2 Maret 2020. (Foto: Tagar/Fernando Pasaribu)

Jakarta - Manajemen kereta Moda Raya Terpadu (Mass Rapid Transit - MRT) akan menerapkan pemeriksaan suhu tubuh di setiap stasiun. Menurut Direktur Utama MRT, William Sabandar, hal itu dilakukan untuk meminimalisir penyebaran virus corona jenis COVID-19. "Ini sedang disiapkan yang akan dilaksanakan dalam waktu secepatnya," katanyadi Balai Kota Jakarta, Senin, 2 Maret 2020.

Pemeriksaan akan dilakukan pada calon penumpang di area pintu masuk stasiun. Oleh karena itu, orang yang sedang mengidap demam dianjurkan tidak bepergian dengan MRT. "Penumpang yang menunjukan gejala demam tinggi tidak disarankan," tutur William.

Selain pemeriksaan, MRT juga melakukan sosialisasi waspada corona. Diantaranya melalui media sosial resmi MRT sejak 31 Januari 2020. MRT juga menempatkan cairan pembersih tangan (hand sanitizer) di titik-titik ramai penumpang pada 13 stasiun MRT Jakarta.

Kebersihan area stasiun dan kereta, kata William, turut ditingkatkan. "Meningkatkan pembersihan secara intensif dan berkala pada stasiun dan kereta MRT Jakarta dengan metode khusus yang dipertimbangkan dapat mencegah potensi penyebaran virus," tuturnya.

Sabun cuci tanganSeorang pengunjung salah pusat perbelanjaan di Depok memilih sabun cuci tangan. Depok menjadi kota pertama di Indonesia yang terpapar virus corona. (Foto: Tagar/Gemilang Isromi Nuari)

Kemarin, Minggu, 1 Maret 2020, MRT menggelar edukasi publik melalui bincang-bincang (talk show) dengan tema “Pentingnya Hand Hygiene Dalam Pencegahan Virus”. Acara ini dilaksanakan di Exit B Stasiun Bundaran Hotel Indonesia.

"Edukasi publik ke penumpang secara berkelanjutan untuk pencegahan penularan virus corona dalam bentuk materi cetak dan digital di stasiun, serta melalui e-poster di akun sosial media MRT Jakarta," kata William.

Siang tadi, Senin, 2 Maret 2020, Presiden Jokowi mengumumkan dua orang warga Depok positif terjangkit corona di Jakarta. Keduanya, ibu dan anak, dirawat di RSPI Sulianti Saroso Jakarta.

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan memperbarui data terkait orang yang diduga terjangkit virus corona jenis COVID-19. Hingga siang ini, Senin, 2 Maret 2020, tercatat136 orang dipantau dan 39 diawasi. "Per hari ini, per siang ini, jumlah orang dalam (status) pemantauan, yang sudah tercatat sampai dengan siang hari ini adalah 136 orang, (di antaranya) 115 sudah dinyatakan sehat, 21 orang masih dipantau. Adapun pasien dalam (status) pengawasan, jumlahnya 39 orang," katanya di Balai Kota Jakarta, Senin, 2 Maret 2020. []

Baca Juga:

Berita terkait
Imbauan Ganjar Cegah Virus Corona Masuk Jawa Tengah
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo merespon pengumuman Presiden Jokowi soal dua WNI yang positif kena virus corona. Apa imbauannya?
Plaza Indonesia Menyiapkan Hand Wash Cegah Corona
Plaza Indonesia menyiapkan sejumlah hand wash (cuci tangan) untuk para pengunjung untuk cegah corona.
Kronologi Dua Orang Indonesia Kena Virus Corona
Presiden Jokowi telah mengumumkan dua orang warga Indonesia kena virus corona. Mereka seorang ibu dan anaknya tinggal di Depok, Jawa Barat.
0
Tinjau Lapak Hewan Kurban, Pj Gubernur Banten: Hewan Kurban yang Dijual Dipastikan Sehat
Penjabat (Pj) Gubernur Banten Al Muktabar meninjau secara langsung lapak penjualan hewan kurban milik warga di Kawasan Puspiptek.