Antisipasi Magelang Hadapi Erupsi Merapi di Pandemi

Penanganan pengungsi jika Merapi erupsi di masa pandemi menjadi salah satu hal yang dipikirkan Pemkab Magelang.
Pemkab Magelang menggelar kegiatan penyusunan review renkon erupsi Gunung Merapi di masa pandemi di kantor BPBD, Rabu, 2 September 2020. (Foto: Humas Pemkab Magelang)

Magelang - Pandemi Covid-19 secara tidak langsung turut berpengaruh pada penanganan ancaman erupsi Gunung Merapi. Sebagai langkah antisipasi, Pemerintah Kabupaten Magelang melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) kemudian menggelar review rencana kontingensi (renkon) menghadapi ancaman letusan Merapi.

"Tujuan utama penyusunan review rekon ini nantinya adalah memperbaharui data dari rekon sebelumnya pada tahun 2017," kata Kepala BPBD Kabupaten Magelang, Edi Susanto, Rabu, 2 September 2020.

Edi menuturkan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta menginfokan aktivitas Gunung Merapi beberapa waktu terakhir mengalami peningkatan. Kondisi tersebut menuntut kewaspadaan dan kesiapsiagaan pemerintah sekitar Merapi yang terdampak, termasuk Kabupaten Magelang.

Dulu ketika kami mengatakan semuanya berkumpul di suatu tempat, maka semuanya akan berkumpul. Namun saat ini kami harus mengatakan jaga jarak karena protokol kesehatan.

Di Kabupaten Magelang ada tiga kecamatan yang masuk kawasan rawan bencana (KRB) III Gunung Merapi. Yakni Dukun, Srumbung, dan Sawangan serta 19 desa yang harus dipersiapkan dalam menghadapi letusan Gunung Merapi.

"Jumlah penduduk di tiga Kecamatan yang terdampak ini sebanyak 60.000 jiwa yang harus kami layani. Sehingga kami harus mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya, merancang serta mempetakan kekuatan kami seberapa, ancamannya apa, dan harus melakukan apa," tutur Edi.

Menurutnya, dengan kondisi pandemi Covid-19 saat ini, penerapan penanganan pengungsian Merapi tentu akan sangat berbeda dengan beberapa tahun lalu. Ketentuan protokol kesehatan yang diwajibkan oleh pemerintah juga akan membawa sejumlah perubahan. 

"Dulu ketika kami mengatakan semuanya berkumpul di suatu tempat, maka semuanya akan berkumpul. Namun saat ini kami harus mengatakan jaga jarak karena protokol kesehatan," tutur Edi.

Selain itu, lanjut Edi, kapasitas pengungsian Tempat Evakuasi Akhir (TEA) yang dulu dirasa cukup memadahi, juga akan menjadi berkurang karena prosedur protokol kesehatan.

"Sehingga melalui review rekon, kami harus mengetahui seberapa banyak masyarakat yang akan dilayani," ucapnya.

Baca juga: 

Sementara itu, Sekretaris Daerah Kabupaten Magelang Edi Waryanto mengatakan, kegiatan review rekon akan mempermudah Pemkab Magelang dalam melaksanakan peran, tugas dan fungsinya pada saat terjadi kondisi darurat. Khususnya di tengah pandemi covid-19 saat ini.

"Rencana kontingensi ini merupakan gambaran pelaksanaan dan pegangan bersama dalam penanganan erupsi Merapi di Kabupaten Magelang, utamanya di tengah Pandemi Covid-19 yang sedang melanda," katanya.

Edi menambahkan, sesuai informasi dari BPPTKG Yogyakarta, saat ini badan Gunung Merapi sudah mengalami penggembungan. Melihat devormasi yang terjadi, BPPTKG memperkirakan perilaku erupsi merapi akan mirip dengan erupsi tahun 2006. 

Ancaman jangka pendek, yakni apabila kubah lava tumbuh hingga mencapai volume kritis, kemudian longsor membentuk awan panas maka akan disertai letusan eksplosif.

"Melihat kondisi tersebut, perlu dilakukan penyusunan review rekon erupsi Gunung Merapi. Karena rekon yang disusun tiga tahun yang lalu sudah tidak relevan dengan kondisi Gunung Merapi terkini. Apalagi dimasa pandemi ini penyusunan rekon erupsi merapi harus menyesuaikan dengan protokol kesehatan," ujarnya. []

Berita terkait
Kondisi Sabo Dam Sejumlah Sungai Berhulu di Merapi
BPBD Sleman memastikan kondisi Sabo Dam di sejumlah sungai yang berhulu di Gunung Merapi masih aman.
Jalur Evakuasi Lereng Gunung Merapi Masih Aman
BPBD Kabupaten Sleman menyebut, jalur evakuasi di sekitar lereng Gunung Merapi masih aman bila aktivitas Merapi meningkat.
Ganjar Pranowo: Perut Merapi Bengkak
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengintip aktivitas Merapi dari pos pemantauan Jrakah, Boyolali. Perut Merapi terlihat bengkak.
0
Melihat Epiknya Momen Malam HUT DKI Jakarta Lewat Lensa Galaxy S22 Series 5G
Selain hadir ke kegiatan-kegiatan yang termasuk ke dalam agenda perayaan HUT DKI Jakarta, kamu juga bisa merayakannya dengan jalan-jalan.