Makassar - Mencegah gangguan keamanan jelang perayaan Natal 2019, Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Selatan (Sul-Sel) menerjunkan anjing pelacak K9 di sejumlah Gereja besar yang tersebar di Kota Makassar, Sul-Sel.
Anjing K9 ini nantinya akan mengecek Geraja dan utamanya Gereja yang terbilang besar atau yang memiliki jemaat banyak.
Kabid Humas Polda Sulsel, Kombes Pol Ibrahim Tompo, mengatakan Polda Sul-Sel menerjunkan kekuatan penuh hingga anjing K9 untuk mengantisipasi dan mencegah gangguan keamanan jelang hingga pelaksanaan ibadah natal. Hal ini demi memberikan rasa aman dan nyaman kepada umat nasrani.
"Anjing K9 juga kita libatkan dalam pengamanan natal di Gereja. Ini bukan karena adanya indikasi, tapi lebih kepada bentuk antisipasi dan pencegahan makanya dilibatkan. Jadi semua tercover sesuai dengan standar pengamanan prosedur," katanya saat dikonfirmasi, Sabtu 21 Desember 2019.
Nantinya, anjing K9 ini akan melakukan sterealisasi di sejumlah gereja di Kota Makassar. Anjing-anjing tersebut akan mengendus adanya ancaman-ancaman teror seperti terorisme hingga kejahatan lain.
"Anjing K9 ini nantinya akan mengecek Geraja dan utamanya Gereja yang terbilang besar atau yang memiliki jemaat banyak," tuturnya.
Selain anjing K9, petugas juga melibatkan tim penjinak bom (Jibom) Gegana Brimob Polda Sul-Sel untuk mensterealisasi area gereja di Kota Makassar. Tim ini bertugas dan akan bekerja ekstra mengantisipasi segala bentuk kejahatan yang dapat mengancam ketertiban dan keamanan masyarakat.
"Intinya kita akan mengoptimalkan sistem pengamanan. Menerjunkan segala perangkat dan dukungan teknis secara umum dalam rangka mengantisipasi hal-hal yang dapat mengganggu," katanya.
Terpisah, Kapolrestabes Makassar, Kombes Pol Yudiawan Wibisono, menerangkan jika di Kota Makassar terdapar 153 Gereja dan 31 di antaranya masuk dalam skala prioritas pengamanan. Sebab 31 Gereja ini memiliki jemaat terbanyak.
"Setiap gereja akan dijaga satu regu terdiri 10 orang nanti bergantian ada yang pagi, siang dan malam dengan dipimpin oleh perwira. Kita juga minta bantuan personel TNI. Gereja besar saja yang dipasangi metal detektor," tuturnya.
Selain melakukan pengamanan melekat, nantinya juga dilakukan patroli gabungan TNI-Polri dan intansi terkait. Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat di tempat-tempat keramaian pada umumnya saat malam natal.
“Untuk pengamanan natal akan dikerahkan 773 personel gabungan. Adapun pada malam pergantian tahun, seluruh personel akan bergerak melakukan pengamanan, khususnya di pusat keramaian,” tuturnya. []