Anies Usul Sepeda Masuk Tol, PSI: Berlomba dengan Truk

Anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PSI William Aditya Sarana mengkritik gagasan Gubernur Anies Baswedan soal sepeda masuk jalan tol.
William Aditya Sarana. (Foto: Facebook/William Aditya Sarana)

Jakarta - Anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) William Aditya Sarana mengkritik gagasan Gubernur Anies Baswedan, ihwal rencana sepeda jenis road bike diperbolehkan masuk jalan tol. 

William menekankan, dalam konteks ini aspek keselamatan pesepeda harus dipertimbangkan secara matang. Sebab, nantinya kendaraan roda dua itu ia perkirakan bakal ditempatkan di lajur paling kiri di jalan tol.

Tentunya ini suatu hal yang sangat sulit dan tidak realistis untuk diterima pemerintah pusat, karena tidak sesuai dengan regulasi.

"Kita harus lihat kalau misalnya jalur sepeda itu ada di sebelah paling kiri, artinya kan berlombaan dengan truk. Jalur paling kiri itu kan truk transportasi besar," kata William saat menjadi pembicara di kanal YouTube Tagar TV, dilihat Rabu, 3 September 2020.

Baca juga: Anies Usul Sepeda Masuk Tol, PSI: Tidak Masuk Akal

Menurut William, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta harus memikirkan beberapa skenario agar keselamatan pesepeda menjadi prioritas utama. Dia tidak mau pesepeda berjalan beriringan atau berdampingan dengan truk besar, hanya dipisahkan rubber cone kecil.

"Itu sangat rawan sekali, di mana pesepeda itu kan jalannya tidak hanya lurus saja, tapi karena dia manual dikendalikan oleh manusia dan kecepatannya tentunya tidak bisa selalu stabil. Itu tentunya akan membahayakan dirinya sendiri," ucapnya.

Baca juga: PSI: Anies Pintar Membuat Kabut Dalam Pemikiran Kita

"Apalagi kita tahu bahwa truk atau kontainer besar itu atau mobil yang ukurannya besar itu juga tidak stabil di garis lurus, kadang dia ke kiri kanan dan itu sangat membahayakan pesepeda," kata William menambahkan.

Kemudian, jalur paling kiri sepengetahuannya adalah bahu jalan. Dia mengambil kemungkinan terburuk semisal ada mobil dalam keadaan darurat pecah ban di jalan tol, lalu menggunakan bahu jalan, imbasnya sepeda akan tidak bisa lewat.

"Kalau di situ pembentrokan dengan jalur sepeda itu bagaimana ada solusinya atau tidak?" ujarnya.

William menginginkan Gubernur Anies tidak berandai-andai terlalu jauh, karena ia melihat jalur khusus sepeda yang ada saat ini pun malah digunakan pengendara sepeda motor lantaran sarana jalan yang ada tergolong sempit.

"Di situ ada jalur sepeda juga akhirnya tidak ada yang bersepeda. Pada ujungnya yang menggunakan jalur sepeda itu adalah sepeda motor. Jadi menurut saya ini sangat-sangat tidak tepat sasaran," tuturnya.

William meyakini gagasan Anies mengenai sepeda masuk jalan tol tidak akan disetujui oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Kementerian Perhubungan, juga Dinas Perhubungan. 

Acuannya adalah Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 111 tahun 2015, yang mengatur kecepatan kendaraan di atas 60 Km per jam. Lalu, terdapat juga aturan di mana jalan tol memang dikhususkan untuk kendaraan roda empat atau lebih. 

"Kalau kita lihat peraturan-peraturan lainnya di situ ada larangan sepeda motor dan sepeda roda dua. Tentunya ini suatu hal yang sangat sulit dan tidak realistis untuk diterima pemerintah pusat, karena tidak sesuai dengan regulasi," ujarnya.

"Kedua, juga tentunya membahayakan pesepeda dan terakhir jika terjadi kecelakaan, jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, selain merugikan pesepeda itu sendiri, juga akan mengganggu aktivitas ekonomi, di mana ada lalu-lalang transportasi logistik," kata William. 

Untuk diketahui usulan Anies Baswedan ingin ketentuan sepeda yang masuk tol hanya jenis road bike. Namun, berdasarkan keterangan Kepala Dinas Perhubungan DKI Syafrin Liputo penerapannya tidak merujuk pada jalur khusus yang terpisah fisik dari kendaraan lain.

Dari segi keamanan sepeda masuk tol, kata Syafrin, akan ada pengalihan arus dan rekayasa lalu lintas. Jalan tol yang akan dipergunakan pesepeda rencananya dari sisi barat arah Kebon Nanas sampai dengan Plumpang. []

Berita terkait
Sepeda Masuk Tol dan Sederet Anomali Anies Baswedan
Kebiasaan Anies Baswedan membuat kebijakan dengan melanggar aturan undang-undang bukan hanya soal sepeda masuk jalan tol, ini sederet anomalinya.
Gawat! Pandemi Buat Perusahaan Jadi Zombie Companies
Kontraksi ekonomi yang cukup dalam pada kuartal II/2020 membuat sejumlah perusahaan berada pada kondisi yang tidak pernah dialami sebelumnya
Para Aktivis Kompak Serbu Anies Baswedan
Sejumlah aktivis dan pakar di DKI Jakarta mengkritik pedas kinerja Gubernur DKI Anies Baswedan yang belum sepenuhnya maksimal