Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menegaskan di wilayah ibu kota sudah dilakukan kegiatan testing Covid-19 secara masif selama pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), karena Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI ingin mendeteksi kasus-kasus positif virus corona sedini mungkin.
"Dengan demikian, maka mereka yang terpapar bisa melakukan isolasi agar tidak menularkan pada yang lain. Di sisi lain, bila yang terpapar memiliki komorbit atau lanjut usia penyakit bawaan yang berisiko, maka kita bisa melakukan isolasi di fasilitas-fasilitas kesehatan kita," kata Gubernur Anies saat konferensi pers di Balaikota Jakarta, Minggu, 13 September 2020.
Jumlah orang yang meninggalnya mengalami peningkatan yang cukup tinggi.
Anies memastikan, untuk di seluruh Indonesia sudah dilakukan tes PCR sebanyak 1,49 juta dan Jakarta telah melakukan 732.000 lebih tes. Menurut dia, massifnya tes yang dilakukan ini tak lain untuk menyelamatkan nyawa warga Jakarta.
Baca juga: Anies PSBB DKI, Budi Hartono Kasih Masukan ke Jokowi
Sebab, kata dia, dalam beberapa hari terakhir ini ia mencatat angka kematian akibat Covid-19 di Jakarta meningkat. Menurut Anies hal itu lah yang kemudian membuat Pemprov DKI perlu melakukan testing secara masif saat pemberlakuan PSBB total.
"Menurut tingkat kematian berarti angka statistiknya presentase jumlah orang meninggal dibagi jumlah kasus memang menurun tingkat kematian, tapi nominalnya, jumlah orang yang meninggalnya mengalami peningkatan yang cukup tinggi," kata mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) itu.
"Itu sebabnya dengan dilakukan masif testing, kita berharap bisa nantinya kita menyelamatkan lebih banyak nyawa di Jakarta. Itulah tugas utama kita. Jadi kalau dihitung dengan standar yang diharuskan WHO, di Jakarta ini sudah dilakukan pengetesan lebih dari 4 kali lipat standar," ujar dia lagi.
Baca juga: Rem Blong Ugal-ugalan Gubernur Anies Baswedan
Ke depan, selama PSBB total berlangsung, Pemprov DKI akan terus meningkatkan testing dan tracing, karena seluruh masyarakat masih menghadapi tantangan yang tidak kecil terkait dengan wabah Covid-19.
Anies berjanji akan menerapkan prinsip transparansi, prinsip keterbukaan, prinsip apa adanya dalam menyampaikan fakta-fakta terkait persebaran virus corona.
"Dari awal selalu kita pegang dan kita ingin agar seluruh masyarakat mengetahui persis situasi dan tantangan yang dihadapi di kotanya. PSBB transisi berakhir, kita memerlukan waktu ekstra untuk merumuskan detil kebijakan untuk PSBB mulai tanggal 14, karena ada kondisi wabah yang agak berbeda dengan situasi sebelumnya," kata Anies Baswedan. []