Anies: Penurunan Covid-19 Perlu Waktu, Meski PPKM Darurat

Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan mengatakan untuk menekan angka kasus Covid-19 masih diperlukan waktu dua pekan setelah regulasi itu.
Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan. (Foto: Tagar/Instagram/anisbaswedan)

Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan mengatakan, efek yang baru dirasakan dari penerapan kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Darurat saat ini, yakni mampu menurunkan angka mobilitas masyarakat. Ia mengatakan, untuk menekan angka kasus Covid-19 masih diperlukan waktu dua pekan setelah regulasi itu diberlakukan.

"Setiap kebijakan yang menyangkut pembatasan mobilitas, efek di angka kasus Covid itu perlu waktu dua mingguan," kata Anies di Monas, Jakarta Pusat, Senin, 19 Juli 2021.


Jadi selalu perlu waktu karenanya ketika berbicara tentang angka-angkanya kita perlu melihat rata-rata setelah berjalan dua minggu.


Ia juga mengatakan, kasus baru Covid-19 yang diumumkan hari ini merupakan hasil tes yang dilakukan tiga-empat hari yang lalu. Kemudian, kata Anies, seseorang yang melakukan tes Covid-19 biasanya telah merasakan gejala mulai dari lima atau satu pekan sebelumnya, dan proses penularannya pun memerlukan waktu.

"Jadi selalu perlu waktu, karenanya ketika berbicara tentang angka-angkanya, kita perlu melihat rata-rata setelah berjalan dua minggu," ucapnya.

Meski begitu, Anies mengatakan, mobilitas masyarakat di Ibu Kota menurun drastis selama penerapan PPKM Darurat. Menurut dia, penurunan itu mencapai 50 persen.

"Kalau kita melihat dari sisi mobilitas penduduknya, sudah terlihat penurunan yang sangat signifikan, kalau itu sampai 50 persen penurunannya, tetapi pada angka kasusnya (Covid-19) itu masih akan perlu waktu," ujarnya. 

Sebelumnya, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta, Syafrin Liputo mengatakan, terjadi penurunan mobilitas masyarakat di Ibu Kota selama pelaksanaan PPKM Darurat. Syafrin menyebut, hal itu terlihat dari menurunnya jumlah penumpang transportasi umum mencapai 53,95 persen.

"Tidak hanya bus, ya, MRT, LRT, juga Transjakarta dan KRL itu turun sebesar 53,95 persen jumlah penumpangnya. Artinya telah terjadi penurunan mobilitas warga dari sisi penggunaan angkutan umum," kata Syafrin di Polda Metro Jaya, Senin, 19 Juli 2021.

Selain itu, penurunan jumlah penumpang juga terjadi pada moda transportasi antar kota antar provinsi (AKAP) di beberapa terminal. Salah satunya, yakni Terminal Pulogebang, Jakarta Timur yang sempat hanya memberangkatkan satu penumpang. []

Berita terkait
Gubernur DKI dan Kapolda-Pangdam Luncurkan Vaksinasi Anak
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Kapolda serta Pangdam meluncurkan program vaksinasi untuk anak-anak bertetapan dengan hari Bhayangkara.
Gubernur DKI: Jakarta Siap Hadapi Segala Kondisi Pandemi
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswesdan mengatakan bahwa Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta siap menghadapi segala kondisi pandemi Covid-19.
Gubernur DKI: Jakarta dalam Kondisi Puncak Baru Covid-19
Gubernur DKI Anies Baswedan mengatakan Jakarta sedang berada pada kondisi puncak baru pandemi Covid-19 yang harus menjadi perhatian bersama.
0
Kekurangan Pekerja di Bandara Australia Diperkirakan Samapi Tahun Depan
Kekurangan pekerja di bandara-bandara Australia mulai bulan Juli 2022 diperkirakan akan berlanjut sampai setahun ke depan