Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berkeras hati menggelar balapan kendaraan elektrik Formula E di kawasan cagar budaya Monumen Nasional (Monas). Dia menegaskan hal demikian meski Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) DKI keberatan arena balapan dibangun di sana.
“Tak ada perubahan perencanaan,” kata Anies Baswedan di Balai Kota, Jakarta, Kamis, 13 Februari 2020.
Dari komunikasi itu memang target waktu tetap dan ini harus bekerja dengan cepat
Oleh karena itu, kata Anies, anak buahnya mengebut persiapan arena agar selesai pada April 2020.
Pada April mendatang, uji coba balapan harus dilakukan sebelum ajang adu cepat Formula E secara resmi digelar pada 6 Juni 2020.
“Pemprov DKI berkomunikasi intensif kepada pengelola Formula E sekaligus dengan FIA (induk organisasi olahraga bermotor). Dari komunikasi itu memang target waktu tetap dan ini harus bekerja dengan cepat,” ujarnya.
Baca juga: PDIP Protes Anggaran Formula E, Sekda DKI Menggubris
Anies mengklaim telah berkirim surat lagi ke Menteri Sekretariat Negara (Mensetneg) Pratikno sebagai Ketua Komisi.
Surat kali ini menyampaikan bahwa Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah mendapatkan surat rekomendasi dari Tim Ahli Cagar Budaya DKI pada 20 Januari 2020.
“Dalam rangka menjaga fungsi, kelestarian lingkungan dan cagar budaya di Kawasan Medan Merdeka dalam pelaksanaannya, Pemprov DKI telah memeroleh rekomendasi dari Tim Ahli Cagar Budaya DKI yang dituangkan dalam surat Kepala Dinas Kebudayaan tanggal 20 Januari 2020 Nomor 93/-1.853.15 Tentang Penyelenggaraan Formula E 2020,” kata Anies dalam suratnya kepada Mensetneg.
Namun, Ketua TACB Mundardjito menyatakan pihaknya belum pernah mengeluarkan surat rekomendasi itu. Dia bahkan keberatan kawasan Monas digunakan untuk ajang balap.
“Kami tidak melakukan (rekomendasi Formula E) itu,” katanya kepada Tagar, Kamis, 13 Februari 2020.
Baca juga: Saran Ahli Soal Formula E di Monas Ogah Diungkap
Dia mengatakan Monas sebagai kawasan cagar budaya memiliki nilai sejarah. Oleh karena itu perlindungan terhadap nilai-nilai historis di Jakarta, seharusnya dijaga betul.
“Ada yang penting di situ, dulu Bung Karno kembali dari Yogyakarta pada 19 September 1945, dan di situ ada rapat. Karena itu kawasan Monas menjadi penting,” ujarnya.
Meski demikian, Anies mengatakan apa yang telah pihaknya persiapkan berbulan-bulan untuk Formula E tidak akan terganjal.
Oleh sebab itu dia juga tidak lupa menyampaikan apresiasi kepada Komisi Pengarah yang mengizinkan Formula E di Monas, meski sebelumnya melarang balapan di sana.
“Saya menyampaikan apresiasi kepada Komisi Pengarah yang memberikan persetujuan, sehingga Formula E bisa dilakukan di kawasan Monas,” ujar Anies Baswedan. []