Anies Dibully Soal Colosseum, Ini Kata Yusuf Martak

Ketua GNPF Ulama Yusuf Muhammad Martak merespons cibiran netizen kepada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan soal penghargaan ke diskotek Colosseum.
Ketua GNPF Ulama Yusuf Martak saat berorasi di Bawaslu Jakarta, usai Pemilu 2019. (foto: Tagar/Gilang).

Jakarta - Ketua Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Ulama Yusuf Muhammad Martak menyatakan sikapnya soal Pemerintah Provinsi DKI Jakarta era Anies Baswedan yang di-bully oleh netizen, lantaran memberikan penghargaan Adikarya Wisata kepada diskotek Colosseum.

Tapi yang dijadikan hot issue oleh kelompok pendendam atau buzzer yang masih susah move on atas kemenangan Gubernur muslim dalam Pilkada DKI 2017.

Baca juga: Massa FPI-PA 212 Teriakkan Siap Mati Syahid

Hal itu dia sampaikan dalam pernyataan tertulis yang diterima Tagar, Senin, 16 Desember 2019. Martak mengaku baru mendapatkan informasi akurat bahwa pemberian anugerah tersebut diberikan kepada sekitar 31 perusahaan oleh dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI.

Dia menilai tidak masalah apabila Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengapresiasi pelaku usaha dengan memberikan penghargaan, karena dinilai mampu meningkatkan perekonomian ibu kota. 

Apalagi, menurut dia, penghargaan itu juga diberikan kepada 31 nominasi lainnya dan bukan baru kali ini saja. Dia mencatat penghargaan seperti ini sudah ada sejak gubernur terdahulu. 

"Informasinya, program tersebut dijalankan setiap dua tahun sekali dan sudah berjalan sejak gubernur sebelumnya," kata Martak.

Menurutnya, ada sekelompok orang penentang dan hingga kini masih sulit merelakan pucuk pimpinan DKI-1 diduduki Anies Baswedan. Di mana, petahana Basuki Tjahaja Purnama dan saingannya Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sudah terbukti tersungkur dua tahun lalu.

"Tapi yang dijadikan hot issue oleh kelompok pendendam atau buzzer yang masih susah move on atas kemenangan gubernur muslim dalam Pilkada DKI 2017 hanya satu perusahaan tempat usaha diskotek?," kata Martak.

Dia menyoroti, sedangkan 30 perusahaan lainnya yang mendapat penghargaan, terdiri dari lembaga pendidikan kejuruan, perguruan tinggi hingga Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tidak dikritisi, apalagi dipuji.

Sebagai pimpinan GNPF-Ulama, Martak perlu menegaskan bahwa perusahaan-perusahaan yang di dalamnya menyajikan kemaksiatan atau yang bertentangan dengan ajaran agama Islam, selanjutnya tidak diperlukan lagi diberikan anugerah dalam bentuk apapun.

Baca juga: Habib Luthfi, Ulama NU Jadi Wantimpres Jokowi

Dia melanjutkan, ke depan pihaknya akan memberi masukan kepada Gubernur Anies Baswedan dan jajarannya agar lebih berhati-hati dalam menyeleksi tempat-tempat yang hendak diberikan anugerah oleh Pemprov DKI.

"Insya Allah saran dan masukan segera akan kita berikan langsung pada Gubernur DKI, bila program tersebut tetap akan dilanjutkan agar menyeleksi lebih hati-hati dan tidak memberi anugerah pada perusahan atau tempat hiburan yang bertentangan dengan norma-norma agama," ujarnya.

"Agar kehidupan di ibu kota makin berkah, sejuk dan penuh rahmat dari Allah," kata Ketua GNPF Ulama Yusuf Muhammad Martak. []

Berita terkait
Anies Baswedan Cabut Penghargaan Diskotek Colosseum
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta resmi mencabut kembali penghargaan Adhi Karyawisata yang diberikan kepada Diskotek Colosseum.
PKS Siap Pasang Badan Buat DWP, Anies Baswedan?
Anggota DPRD DKI dari Fraksi PKS, Abdul Aziz mendukung digelarnya festival musik DWP karena memiliki dampak positif. Lalu, Anies Baswedan?
Pedemo DWP: Anies Baswedan Pilihan Umat Pro Maksiat
Pedemonstran memprotes penyelenggaraan Djakarta Warehouse Project (DWP). Mereka membawa spanduk Gubernur Anies Baswedan pilihan umat pro maksiat.