Anies Baswedan, Pintu Masuk Ormas Radikal

ada kelompok-kelompok radikal Islam yang sejak awal menjadikan Anies Baswedan sebagai pintu masuk menjadikan Jakarta sebagai kota yang menerapkan syariah Islam.
Anies Baswedan (Foto: Ant)

Jakarta, (Tagar 18/4/2017) - Percayakah Anda bahwa ada kelompok-kelompok radikal Islam yang sejak awal menjadikan Anies Baswedan sebagai pintu masuk menjadikan Jakarta sebagai kota yang menerapkan syariah Islam?

Anda boleh percaya, boleh juga tidak. Anda pasti masih ingat dengan pimpinan GNPF MUI Bachtiar Nasir yang diduga kuat mendukung kelompok pemberontak Jaysh Al-Islam (yang diklaim berafiliasi dengan ISIS) di Suriah. Bantuan dari GNPF MUI dengan label 'Indonesian Humanitarian Relief (IHR) ditemukan di lokasi bekas markas Jaysh Al-Islam.

Kemudian soal sepak terjang imam besar FPI Rizieq Shihab yang telah dijadikan tersangka dalam kasus penistaan Pancasila. Polda Metro Jaya juga menangkap Muhammad Al-Khaththath, Sekjen Forum Umat Islam (FUI) terkait dugaan makar.

Seperti Anda ketahui, ketiga tokoh  diatas dan ormasnya (GNPF MUI, FPI dan FUI) adalah kelompok-kelompok yang selama ini terus melakukan aksi demo menolak Ahok menjadi gubernur Jakarta karena dituding telah menistakan agama Islam. Lantas apa kaitannya tiga kasus di atas dengan pilgub Jakarta?

Tentu sangat jelas. Ahok saat ini sedang ‘bertarung’ dengan Anies Baswedan. Seperti banyak diberitakan media massa maupun sosial media, Anies Baswedan punya hubungan baik dengan sejumlah ormas Islam dan tokoh-tokoh Islam yang dikenal radikal.

FUI merupakan induk ormas yang menaungi beberapa ormas Islam, salah satunya ialah Hizbut Tahrir Indonesia (HTI). HTI adalah salah satu ormas yang mempunyai tujuan membentuk negara khilafah. Negara khilafah ialah negara yang pemimpinnya harus dari tokoh muslim. Sistem pemerintahan dalam versi HTI ialah wajib dengan sistem khilafah. Padahal, tidak ada satu ayat pun dalam Al-Quran yang mewajibkan bahwa pemimpin rakyat harus khilafah.

Ormas HTI juga memiliki hubungan erat dengan kelompok Ikhwanul Muslimin (IM). Agenda politik IM ialah membangun masyarakat Islam. Dari sejumlah referensi yang ada, parpol PKS diduga kuat partainya orang-orang IM. Agenda PKS di Indonesia adalah memperjuangkan berlakunya syariah Islam.

Jadi, ada kemungkinan FUI, GNPF MUI, FPI dan PKS sama-sama berjuang agar hukum pidana Islam diterapkan di Indonesia. Sedangkan, Indonesia sudah mempunyai hukum pidana sendiri yang berpedoman kepada Pancasila, UUD 45 dan perangkat hukum nasional lainnya.

Kesimpulannya, bila Anies Baswedan memenangkan pilgub DKI Jakarta, maka penerapan syariah Islam mungkin saja bisa terjadi di kota Betawi. Saat ini, kelompok-kelompok Islam radikal diduga kuat sedang mengintai Anies Baswedan sebagai pintu masuk untuk menjadikan Indonesia sebagai negara khilafah. (wawan)

Berita terkait
0
Tinjau Lapak Hewan Kurban, Pj Gubernur Banten: Hewan Kurban yang Dijual Dipastikan Sehat
Penjabat (Pj) Gubernur Banten Al Muktabar meninjau secara langsung lapak penjualan hewan kurban milik warga di Kawasan Puspiptek.