Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, mengapresiasi permintaan maaf Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, soal nilai E penanganan Covid-19 di DKI Jakarta.
Menurut Anies penilaian dengan skema seperti yang sempat dikeluarkan oleh Wamenkes itu justru berisiko mengganggu kerja serius penanganan pandemi.
"Untuk itu, kami mengapresiasi klarifikasi Pak Menkes. Pak Menkes paham betul dan sudah terbiasa kerja berbasis sains dan bukti lapangan," kata Anies dalam keterangannya, Jumat, 28 Mei 2021.
"Kami merasakan sekali, sejak Pak Menkes menjabat Desember 2020 lalu, kerja bersama kita jadi amat baik. Beliau cerdas, bijak, open minded, cepat sekali bekerjanya, dan selalu mengutamakan kolaborasi," ucap Anies.
Kami berharap kementerian dapat me-review kembali cara penghitungan kondisi risiko di situasi wilayah yang mana bukan sebagai penilaian kinerja Covid-19.
Anies juga menyampaikan bahwa Pemprov DKI terbuka untuk berdiskusi dan bekerjasama dengan Kemenkes. Anies dengan senang hati akan berdiskusi mengenai standar baru dari WHO dalam melihat laju penularan pandemi dan respons daerah pada penanggulangan wabah Covid-19.
"Kami berharap, kementerian dapat me-review kembali cara penghitungan kondisi risiko di situasi wilayah yang mana bukan sebagai penilaian kinerja Covid-19," ujar Anies.
Dalam hal treatment, keterisian tempat tidur bed occupancy ratio (BOR) DKI Jakarta saat ini masih di kisaran 30%, padahal sekitar 20-30% RS DKI Jakarta merawat warga non-KTP DKI Jakarta. DKI Jakarta turut menyangga wilayah Bodetabek dalam penyiapan BOR untuk penanganan pandemi nasional.
Sebelumnya, pemerintah pusat menyampaikan penilaian terhadap kualitas pengendalian pandemi tingkat provinsi. Hasilnya, tak ada satu pun daerah yang dianggap melakukan penanganan dengan baik.
Hal itu disampaikan Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono saat rapat dengan Komisi IX DPR RI, Kamis, 27 Mei 2021. Data yang disampaikannya berasal dari minggu epidemiologi ke-20 atau 16 hingga 22 Mei 2021.
- Baca Juga: Kemenkes Sebut Tempat Tidur RS Naik di Seluruh Indonesia
- Baca Juga: Tidak Ada Provinsi yang Kendalikan Covid-19 dengan Baik
Dante yang awalnya bicara soal BOR atau tingkat keterisian tempat tidur di rumah sakit yang rata-rata masih terbatas di seluruh wilayah Indonesia.
Kemudian dia mengatakan data tiap daerah terkait kondisi BOR hingga pelayanan kesehatan selama pandemi. Salah satu yang disorot adalah kondisi di DKI Jakarta yang mendapat penilaian kategori E.
"Atas rekomendasi, kami buat matriks, tadi ada beberapa daerah yang mengalami masuk kategori D dan ada yang masuk kategori E, seperti Jakarta, tapi ada juga yang masih di C. Artinya tidak terlalu, BOR dan pengendalian provinsinya masih baik," ucap Dante. []