Jakarta - Film dokumenter Pulau Plastik besutan rumah produksi Visinema Pictures, Kopernik, Akarumput, dan WatchdoC dipastikan bakal tayang secara terbatas di bioskop Indonesia. Sinema yang mengangkat isu global mengenai sampah plastik ini, merupakan adaptasi seri yang digarap oleh Dandhy Laksono dan Rahung Nasution.
Angga Dwimas Sasongko selaku produser eksekutif film Pulau Plastik menuturkan bahwa produksi sinema ini merupakan bentuk kontribusi dari para sineas untuk mengingatkan kembali mengenai bahaya yang mengintai dari sampah plastik bagi kehidupan manusia.
Ia berharap, diangkatnya permasalahan sampah plastik melalui film dapat membuka kesadaran masyarakat dan mencari solusi terbaik atas problem tersebut.
"Kami ingin punya kontribusi walaupun enggak sebesar yang lain," kata Angga Dwimas Sasongko saat konferensi pers daring, dikutip Tagar pada Jumat, 9 April 2021.
"Ini sesuatu yang jarang di mana ada film dokumenter dengan isu-isu seperti ini bisa masuk media besar (bioskop) dan terus diperbincangkan, dengan dibicarakan secara terus-menerus kita semakin punya solusi yang konkret," kata dia.
Dalam dokumenter ini, vokalis band rock Navicula asal Bali, Gede Robi, pengacara muda asal Jakarta, Tiza Mafira, serta ahli biologi dan penjaga sungai asal Jawa Timur, Prigi Arisandi, menelusuri sejauh mana jejak sampah plastik menyusup ke rantai makanan.
Film ini juga menggali dan menjelaskan dampak sampah plastik terhadap kesehatan manusia, bahayanya bagi kelangsungan kehidupan di bumi pada masa yang akan datang, serta apa yang bisa dilakukan untuk menghentikannya.
Jelang penayangan film ini di bioskop, serangkaian kegiatan bertajuk Road to Pulau Plastik bakal digelar di beberapa lokasi di Bali pada tanggal 18 April hingga 21 April 2021.
- Baca juga: Rizky Febian dan Vanesha Prescilla Adu Akting di Film Kata
- Baca juga: Joe Taslim: Mortal Kombat Tayang di Indonesia 14 April 2021
Angga menuturkan, film Pulau Plastik akan ditayangkan terbatas atau tidak dirilis secara serempak di bioskop di Indonesia, melainkan dibagi per wilayah secara bertahap agar masyarakat dapat menyaksikannya.
"Kita enggak serempak, karena kan ini film dokumenter, takutnya nanti baru tayang seminggu terus film udah enggak ada, jadi yang mau lihat susah. Kita akan tayang secara road show, dimulai dari Bali," kata Angga. []