Makassar - Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Sulawesi Selatan setelah setahun lebih berkonsentrasi pada program pencegahan dan penurunan angka anak tumbuh kerdil (stunting), akhirnya menuai hasil dengan penurunan sebesar 5,1 persen.
“Sekarang angka stunting di Sulsel turun 5,1 persen. Alhamdulillah, kalau semua pihak turun untuk membantu dan terus sosialisasi ke masyarakat, Insya Allah stunting bisa kita tekan,” kata Ketua TP PKK Provinsi Sulsel, Lies F Nurdin, di Ruang Pola Kantor Gubernur Sulsel, Senin, 13 Januari 2020.
Lies mengatakan, keberhasilan mengurangi stunting tidak lepas dari lepas dari 300 organisasi kewanitaan di Sulsel kuat pada pencegahan dan menekan pertumbuhan angka stunting di Sulsel. Diketahui, angka anak kerdil di Indonesia masih tinggi, dan Sulsel berada di peringkat keempat tingkat stunting dalam rata-rata nasional.
Sekarang angka stunting di Sulsel turun 5,1 persen. Alhamdulillah, kalau semua pihak turun untuk membantu dan terus sosialisasi ke masyarakat.
“Jadi seluruh organisasi perempuan diminta untuk membantu pemerintah pusat, di Sulsel kita punya 300 organisasi wanita, kalau turun semua untuk membantu, Insya Allah stunting bisa terus kita tekan,” ujar Lies.
Pengentasan stunting di seluruh daerah di Indonesia, masuk dalam salah satu program Rencana Pembngunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024. Sementara, pengentasan stunting khusus di Sulsel merupakan program utama TP PKK Provinsi Sulsel.
Untuk membantu mengentaskan stunting di wilayah Sulsel, Lies mengatakan, pemerintah sudah menyiapkan bantuan sebesar 100 juta rupiah untuk masing-masing kabupaten/kota, yang nantinya akan digunakan dalam menjalankan program-program terkait pengentasan stunting.
Selain memberi bantuan keuangan, Dosen dari Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan UNHAS ini mengharapkan, kehadiran Posyandu dapat membantu mengentaskan stunting.
“Mudah-mudahan semua posyandu di kabupaten/kota aktif. Tetapi yang saya baca di datanya, ada sekitar 9.600 posyandu se-Sulsel, tapi yang aktif cuma sekitar 7.000 posyandu. Jadi tugas kita lah sebagai Pokja Empat untuk keliling, dimana yang harus kita support,” jelasnya. []