Lhokseumawe, Aceh - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Aceh Utara merilis laporan, akibat angin kencang yang melanda wilayah tersebut, maka telah menyebabkan 22 bangunan rusak.
Kepala BPBD Aceh Utara Amir Hamzah mengatakan, bangunan yang rusak itu berada di sejumlah desa di Kecamatan Tanah Luas, Kabupaten Aceh Utara dan secara umum adalah rumah warga, kios, panglong kayu dan gudang.
“Peristiwa angin kencang tersebut terjadi pada Senin, 20 Juli 2020, sekitar pukul 13.30 WIB dan telah menyebabkan 22 bangunan menjadi rusak, bangunan yang rusak itu tergolong berbagai hal, seperti rumah, kios, panglong kayu dan lainnya,” ujar Amir Hamzah, Selasa, 21 Juli 2020.
Amir menambahkan, apabila dirincikan, maka di Desa Matang Ben terdapat 16 bangunan yang rusak, di antaranya 13 rumah, satu kios, satu tempat usaha panglon kayu, dan satu gudang.
Telah menyebabkan 22 bangunan menjadi rusak, seperti rumah, kios, panglong kayu.
Lalu di Desa Ujong Baroh Berghang tiga rumah hancur, di Desa Tgk Dibale terdapat dua rumah dan di Desa Cibrek, satu balai pengajian hancur. Pihaknya sudah turun langsung untuk melihat bangunan yang rusak tersebut.
“Setiap bangunan yang rusak itu telah di data dengan baik dan kami laporkan ke BPBD Provinsi Aceh. Harapannya ada bahan bangunan yang bisa dibantu untuk diserahkan ke korban agar merehab bangunan yang rusak,” tutur Amir Hamzah.
Tambahnya, bantuan masa panik telah diserahkan oleh Dinas Sosial Aceh Utara dan sampai saat sekarang ini, korban mengungsi ke rumah keluarganya untuk berteduh karena bangunan tidak bisa lagi digunakan.
“Sebagian besar rusak parah bangunannya. Maka, kita segera kirim data ke Provinsi Aceh untuk diberikan bantuan material. Agar bisa direhab dan ditempati seadanya dulu,” kata Amir Hamzah. []