Dairi - Cekcok di kedai tuak, diduga menjadi sumber masalah penyebab tewasnya Dahlan Purba, 46 tahun.
Pria yang kesehariannya berprofesi sebagai anggota salah satu LSM itu, tewas dengan luka parah di kepala, dikeroyok enam orang dan satu diantaranya wanita, Minggu 8 September 2019 sekitar pukul 23.00 WIB.
Informasi diperoleh Tagar dari warga di sekitar lokasi kejadian di Desa Kalang Simbara, Kecamatan Sidikalang, Kabupaten Dairi, Sumatera Utara menyebut, Dahlan sebenarnya tinggal di Desa Pardomuan, Kecamatan Siempat Nempu Hilir, Kabupaten Dairi.
Namun belakangan ini, Dahlan tinggal di rumah orangtuanya, tempat terjadinya peristiwa nahas itu. Di rumah itu, ada ibu Dahlan yang sudah renta. Istrinya, boru Situmorang dan keluarga, tinggal di Desa Pardomuan.
"Istrinya sudah datang dari kampung. Sekarang masih di rumah sakit (RSU Sidikalang)," kata warga.
Pantauan Tagar, hingga pukul 12.30 WIB, jasad Dahlan belum sampai di rumah duka. Belasan warga terlihat sudah menunggu.
Beberapa warga menyebut, sebelum kejadian, korban minum tuak di kedai milik marga Saragi di Dusun III Hutabaru, Desa Bintang Marsada. Berjarak sekitar dua kilometer dari lokasi kejadian.
Dua lagi, telah diketahui identitasnya, masih dalam pencarian petugas kepolisian
Pemilik kedai itu, Saragi ditemui di kediamannya menceritakan, pada malam kejadian Dahlan dan para tersangka minum tuak di kedainya.
"Kebetulan tadi malam, saya kurang sehat, tidak saya yang jaga kedai. Abang saya yang jaga. Saya ke luar, karena ada ribut-ribut. Saya tahu cerita kejadian, dari orang-orang," katanya.
Ditambahkan Saragi, dia terkejut dengan kejadian itu. "Orang baik-baiknya mereka (pelaku). Biasa minum di sini. Kerjanya di kota (pusat pasar), bongkar muat," katanya.
Diceritakannya, saat minum tuak, setahu bagaimana, Dahlan cekcok dengan kelompok terduga pelaku.
Setelah cekcok, Dahlan pulang ke rumah orangtuanya. Namun, ia kembali lagi ke kedai tersebut, dengan membawa senapan angin.
"Kabarnya, dua kali kedai ditembak dari pinggir jalan. Lalu ia langsung pergi, naik kereta (motor)," kata Saragi.
Ke enam terduga pelaku, selanjutnya mendatangi rumah Dahlan. Di lokasi itu, keributan berlanjut. Dahlan menembakkan senapan anginnya, mengenai kaki RA.
Situasi memanas sehingga para terduga pelaku mengeroyok Dahlan. Luka parah di bagian kepala, diduga menjadi penyebab Dahlan tewas.
Diberitakan sebelumnya, Kasubbag Humas Ipda Donni Saleh dikonfirmasi, Senin 9 September 2019, membenarkan peristiwa tewasnya Dahlan Purba.
"Empat orang terduga pelaku yaitu, MLA, NN, RA, RS sudah diamankan petugas. Dua lagi, telah diketahui identitasnya, masih dalam pencarian petugas kepolisian," kata Donni.[]