Dairi - Pasca diliburkan dua hari karena peristiwa kesurupan massal, proses belajar mengajar di SMK dan SMP Yayasan Pendidikan Arina Sidikalang kembali berjalan, Jumat 6 September 2019. Mirisnya, kesurupan juga berlanjut.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, terjadi kesurupan massal di SMK dan SMP Yayasan Pendidikan Arina Sidikalang, Kecamatan Sidikalang, Kabupaten Dairi, Sumatera Utara.
Kejadian pada Senin 2 September 2019 dan Selasa 3 September 2019 lalu. Akibatnya sekolah diliburkan dua hari.
Informasi dihimpun di sekitar lokasi sekolah yang beralamat di Jalan 45 Sidikalang itu, Jumat 6 September 2019, kesurupan kembali terjadi.
Seorang warga sekitar, tidak bersedia disebut namanya, mengungkapkan hal itu.
Tidak ada. Sudah dibersihkan semua. Sudah dipanggil pendeta, berdoa
"Tadi pagi masih ada kami dengar teriak-teriak, seperti saat kejadian lalu. Warga di sini sempat mendekat, namun tidak bisa masuk maupun melihat. Sudah ditutup semua," ungkap wanita paruh baya itu.
Ditambahkan, usai kejadian mereka melihat mobil, yang diketahui milik yayasan, ke luar dari sekolah. "Mengantar pulang mungkin," katanya.
Senada dengan pengakuan warga, berlanjutnya kesurupan, juga diakui beberapa siswa yang ditanya Tagar, sepulangnya mereka sekolah.
"Empat orang tadi, Pak. Dua SMP, dua SMK. Perempuan semua," ungkap mereka.
Pantauan di lokasi, seluruh variasi tembok maupun pagar besi, berbentuk ventilasi, ditutup rapat. Lobang pada pagar tembok, ditutup dengan campuran semen. Pagar besi, ditempel seng.
Aktivitas di dalam tidak bisa dilihat dari luar, sebagaimana sebelumnya.
Saat jam pulang sekolah, siswa tampak berdesakan ke luar dari pintu samping gerbang besar. Hal itu diakui siswa di luar kebiasaan. Biasanya, gerbang dibuka saat jam pulang sekolah.
Sementara itu, Kepala SMP Swasta Arina Sidikalang, Marlin Sinaga dikonfirmasi wartawan, membantah kejadian itu.
"Tidak ada. Sudah dibersihkan semua. Sudah dipanggil pendeta, berdoa," katanya.[]