Anggaran Naik, Warga Kota Batu Dijatah Rp 700 Ribu

Pemkot Baru menaikkan anggaran jaringan pengaman sosial dari Rp 600 ribu menjadi Rp 700 ribu per bulan bagi warga terdampak Covid-19.
Balai Kota Batu, Jawa Timur. (Foto: Tagar/Moh Badar Risqullah)

Batu - Pemerintah Kota (Pemkot) Batu serius dalam penanganan Covid-19 atau virus corona dengan menambah anggaran dialokasikan dari awalnya masih sebesar Rp 59,5 miliar menjadi Rp 102 miliar. Hal itu dikarenakan melihat besarnya tingkat kebutuhan hidup masyarakat di Kota Apel itu.

Dari total anggaran sebesar Rp 102 miliar itu dialokasikan kepada tiga sektor, diantaranya untuk penanganan kesehatan sebesar Rp 40,14 miliar, jaring pengaman sosial Rp 60 miliar serta keamanan dan operasional Gugus Tugas Covid-19 Rp 1,92 miliar.

Sesuai arahan dan kebijakan ibu Wali Kota dengan memperhatikan biaya kebutuhan hidup di Kota Batu serta kemampuan keuangan daerah.

Juru Bicara Gugus Tugas Covid 19 Kota Batu Muhammad Chori menyampaikan adanya perubahan anggaran tersebut sesuai arahan dan kebijakan Wali Kota Batu Dewanti Rumpoko. Artinya, kurang lebih tambahan anggaran dialokasikan untuk penanganan Covid-19 ini sebesar Rp 42,5 miliar.

"Sesuai arahan dan kebijakan ibu Wali Kota dengan memperhatikan biaya kebutuhan hidup di Kota Batu serta kemampuan keuangan daerah. Sehingga anggarannya ditambah dan harus lebih besar dari nasional," ujarnya kepada wartawan dalam keterangan tertulisnya kepada Tagar, Jumat, 10 April 2020.

Dijelaskan Chori, untuk bantuan sosial (bansos) berupa insentif kepada masyarakat terdampak dari kebijakan nasional hanya sebesar Rp 600 ribu. Pemkot Batu dikatakannya akan memberikan diatasnya yaitu sekitar Rp 700 ribu lebih.

"Kesepakatan awal kan memang Rp 500 ribu. Namun, dengan adanya tambahan ini, mereka terdampak akan mendapatkan insentif Rp 700 ribu lebih setiap bulannya selama masa kedaruratan Covid-19 ini," kata Chori.

Tambahan anggaran itu, kata Chori, salah satunya juga karena kebutuhan untuk kesehatan ada peningkatan. Khususnya untuk nutrisi terhadap kelompok rentan yaitu anak-anak dan lansia.

"Begitu juga dengan adanya kebutuhan biaya shelter untuk isolasi akan kita gunakan sebagai antisipasi para pemudik. Nanti akan diletakkan di setiap kecamatan," kata dia.

Selain itu, dia menyebutkan masyarakat yang terdampak Covid-19 ini juga akan mendapatkan bantuan non tunai berupa sembako melalui Dinas Ketahanan Pangan Kota Batu. Kurang lebih akan dibagikan kepada 2.655 kepala keluarga (KK).

Meski begitu, untuk penyalurannya tersebut masih menunggu validasi data penerima bantuan dari setiap kelurahan atau desa dengan dibantu para Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemkot Batu ikut turun ke lapangan membantu.

"Kemungkinan, hari Selasa. Saat ini masih dilakukan verifikasi dan validasi data. Tentu, pembagian atau penyalurannya akan dilakukan kepada desa/kelurahan sudah siap datanya," kata pria yang juga juga Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Batu ini.

"Maka dari itu, kami juga menghimbau kepada masyarakat yang terdampak dan belum terdaftar agar segera menghubungi pemerintah desa/kelurahan melalui RT/RW sedang melakukan pendataan," ujarnya.

Sampai saat ini, Chori mengungkapkan sebelumnya Pemkot Batu sudah menyalurkan bansos berupa insentif kepada beberapa pihak. Dikatakannya seperti kepada 1051 lansia dan 134 orang penyandang yang masing-masing mendapatkan insentif Rp 500 ribu dan 162 veteran sebesar Rp 1 juta.

"Insentif ini diberikan setiap bulan selama tiga bulan kedepan masa kedaruratan pandemi Covid-19 ini," tuturnya.

Sementara itu, untuk update kasus Covid-19 di Kota Batu dipaparkannya yaitu jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) ada 8 orang. Dengan catatan 1 orang meninggal dunia, 2 orang isolasi mandiri di rumah dan 5 orang masih dalam perawatan di rumah sakit.

Sedangkan orang dalam pantauan (ODP) berjumlah 108 orang dengan catatan 46 pemantauan dan 62 selesai pemantauan. Kemudian untuk pasien positif Covid-19 bertambah menjadi 2 orang.

"Semuanya sedang dirawat di rumah sakit. Kondisinya stabil," tuturnya.

PT KAI Surabaya Setop 5 KA ke Jakarta

PT KAI Daop 8 Surabaya terpaksa membatalkan 5 perjalanan kereta api menuju ke Jakarta. Setelah Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Manajer Humas PT KAI Daop 8 Surabaya Suprapto menjelaskan pembatalan perjalanan lima kereta ke Jakarta ini berlaku mulai tanggal 10 sampai dengan 23 April 2020.

"Keputusan pembatalan keberangkatan 5 KA ke Jakarta karena terkait PSBB di kota itu. Yang mana pembatasan juga berlaku pada jadwal transportasi umum pukul 06.00 Wib sampai 18.00 Wib," kata Suprapto, Jumat, 10 April 2020.

Suprapto merinci lima perjalanan kereta dibatalkan menuju Jakarta dalah KA Argo Anggrek Pagi (relasi Surabaya Pasarturi – Gambir), KA Argo Anggrek malam (relasi Surabaya Pasarturi – Gambir), KA Gajayana (relasi Malang – Gambir), KA Jayabaya (relasi Malang – Surabaya Pasarturi – Pasar Senen), KA Matarmaja (relasi Malang – Pasar Senen).

Kendati demikian Suprapto menyebut masih ada dua KA jurusan Jakarta masih dioperasikan. Yaitu KA Kertajaya relasi Surabaya Pasarturi – Pasarsenen Jakarta dan KA Bima relasi Surabaya Gubeng – Gambir Jakarta.

Kedua KA tersebut tetap berjalan sebab, jadwal kedatangan dan keberangkatan di wilayah DKI Jakarta sesuai dengan jam operasi transportasi umum telah ditetapkan.

Selain itu, Suprapto menjelaskan, di hari normal PT KAI Daop 8 Surabaya biasanya mengoperasikan hingga 17 KA relasi Surabaya ke Jakarta. Tercatat pada April ini sudah ada 27 kereta api bertujuan jarak jauh diistirahatkan.

"Ini terpaksa dihentikan karena penurunan jumlah penumpangnya juga sangat signifikan," ujar dia.

Sementara itu, Suprapto melaporkan perjalanan KA jarak jauh atau menengah di wilayah PT KAI Daop 8 Surabaya masih beroperasi di bulan April 2020 hanya berjumlah 14 KA. Dari jumlah itu, ia menjelaskan, bahwa pembatasan kuota tempat duduk penumpang juga dibatasi.

"KA yang tetap beroperasi, tiket kursi kami jual hanya 50 persen saja. Ini dimaksudkan agar bisa menerapkan physical distancing antar penumpang," tutur Suprapto. []

Berita terkait
Update Covid-19 Jatim: 11 Sembuh, Positif 27 Pasien
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa menyebutkan tingkat kesembuhan pasien Covid-19 per Kamis 9 April 2020 tertinggi.
Diskriminatif, Konjen Jepang Surati Pemprov Bali
Konjen Jepang menyurati Pemprov Bali karena adanya tinda diskriminatif orang tertentu di Bali terhadap warga negara Jepang.
Terdesak Kebutuhan, Pria di Malang Edarkan Narkoba
Satres Narkoba Polresta Malang berhasil mengamankan 4,26 ons sabu-sabu dan 11,24 gram atau 20 butir ineks.
0
Aung San Suu Kyi Dipindahkan ke Penjara di Naypyitaw
Kasus pengadilan Suu Kyi yang sedang berlangsung akan dilakukan di sebuah fasilitas baru yang dibangun di kompleks penjara