Andi Arief ke Puan Maharani: Dulu Kau Menangis Kami Tampung di Wajan

Badan Pemenangan Pemilu Partai Demokrat Andi Arief pun mengungkit Politisi PDI Perjuangan Puan Maharani sempat menangis dan ditampung di wajan.
Badan Pemenangan Pemilu Partai Demokrat Andi Arief pun mengungkit Politisi PDI Perjuangan Puan Maharani sempat menangis dan ditampung di wajan. (Foto: Twitter/@andiarief__)

Jakarta - Beredar video berdurasi 24 detik di media sosial Twitter yang memerlihatkan Ketua DPR Puan Maharani tampak dengan sengaja mematikan mikrofon saat politisi Fraksi Partai Demokrat tengah mengkritisi Omnibus Law Rancangan Undang-Undang Cipta Kerja. 

Dalam video Kompas TV itu, Irwan dari Fraksi Demokrat nampak menyampaikan interupsinya di Sidang Paripurna dengan mengatakan RUU Cipta Kerja berpotensi makin memperparah kerusakan lingkungan, kemudian menghilangkan kewenangan-kewenangan di daerah, dan menghilangkan hak-hak rakyat kecil.

Dulu kau menangis saja kami berikan tampungannya dalam wajan-wajan penghormatan. Puan Marahani.

Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin kemudian nampak berbisik seketika dengan Puan. Tak lama berselang, protes Irwan pun tak terdengar lagi lantaran Puan telah memencet tombol yang terdapat di mejanya.

Baca juga: Fadli Zon dan Fahri Hamzah Kritik Pedas Omnibus Law

Hingga pada akhirnya, hujan interupsi dari anggota Fraksi Demokrat terus datang secara bertubi-tubi, lalu mereka pun memutuskan walk out dan tidak ikut saat UU Cipta Kerja disahkan pada Senin, 5 Oktober 2020 di ruang paripurna DPR, Senayan, Jakarta.

Menanggapi hal tersebut, Badan Pemenangan Pemilu Partai Demokrat Andi Arief pun mengungkit bahwasannya Demokrat pernah menampung tangisan politisi PDI Perjuangan (PDIP) di dalam wajan.

"Anggota Fraksi Demokrat sedang bicara, tiba-tiba mic dimatikan. Dulu kau menangis saja kami berikan tampungannya dalam wajan-wajan penghormatan. Puan Marahani," cuit Andi Arief dilihat Tagar, Selasa, 6 Oktober 2020.

Sementara, Politikus Demokrat lainnya, Cipta Panca Laksana turut mengkritik tindakan putri Megawati Soekarnoputri tersebut. Dia pun menyindir dengan sepotong lirik milik penyanyi Iwan Fals.

Baca juga:  Banyak Tolak Omnibus Law, Pengamat: Tingkat Kerawanan Tinggi

“Suara kami tolong dengar lalu sampaikan… Jadi ingat lagu @iwanfals pas lihat kelakuan Puan ini. Boro-boro mau dengar. Malah mic dimatiin saat @irwan_fecho menyampaikan aspirasinya sebagai wakil rakyat,” kata dia.

Seperti diketahui, pembahasan RUU Cipta Kerja dikebut di masa pandemi Covid-19. Pemerintah dan DPR pada akhir pekan lalu juga kedapatan menggelar rapat di hotel, demi merampungkan pembahasan UU ini.

Usai pembicaraan di tingkat Panitia Kerja (Panja) selesai pada Sabtu, 3 Oktober 2020, sedianya Rapat Paripurna untuk pengesahan Omnibus Law RUU Cipta Kerja digelar pada Kamis, 8 Oktober 2020. Namun, DPR dan pemerintah makin mengebut agenda pengesahan RUU kontroversial ini, hingga disahkan pada Senin, 5 Oktober 2020. 

Adapun, keputusan diambil berdasarkan suara terbanyak atau dalam hal ini partai yang menyetujui Omnibus Law UU Cipta Kerja di antaranya PDI Perjuangan (PDIP), Gerindra, Partai Golkar, Partai NasDem, Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), dan Partai Amanat Nasional (PAN).

Sementara partai politik yang menolak Omnibus Law RUU Cipta Kerja adalah Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS). []

Berita terkait
Link CCTV Pantau Demo Tolak Omnibus Law di Jakarta
Pantau aksi demo tolak Omnibus Law dan UU Cilaka melalui link akses CCTV yang terpasang di sejumlah tempat dan ruas jalan utama di DKI Jakarta.
Tak Paham Omnibus Law Cipta Kerja, Buruh Tegal Tak Ikut Demo
Serikat buruh di Tegal tak ikut demo menolak Omnibus Law UU Cipta Kerja. Mereka tak paham aturan itu.
Omnibus Law UU Cipta Kerja Sah, Buruh Yogyakarta Ancam Gugat
Omnibus Law RUU Cipta Kerja resmi disahkan DPR RI jadi undang-undang. Buruh KSPI di Yogyakarta berancang-ancang mogok kerja dan menggugat ke MK.