Anak Kecanduan Gadget, Kenali Cirinya

Fakta mengejutkan mengenai kondisi kesehatan kejiwaan masyarakat, terutama anak-anak di Jawa Barat karena kecanduan gadget.
Ilustrasi kecanduan game. (Foto: Pixabay)

Jakarta - Fakta mengejutkan ratusan anak di Jawa Barat masuk rumah sakit jiwa karena kecanduan gadget. Dari hal tersebut, orang tua harus lebih peka memperhatikan tingkah laku buah hati mereka agar tidak semakin banyak lagi korban yang disebabkan oleh ponsel. 

Sub Spesialis Kesehatan Jiwa Anak dan Remaja, Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Provinsi Jawa Barat, dr. Lina Budiyanti mengatakan orang tua harus bisa mengenali perubahan sikap anak yang gemar bermain gadget.

"Anak main game untuk melarikan diri dari ketidaknyamanan. Kemudian yang kedua jam pemakaian game sudah tidak proporsional," ujar Lina di Cisarua, Bogor, Selasa, 15 Oktober 2019.

Kata dia, anjuran bagi anak untuk memainkan gawainya tidak boleh lebih dari dua jam per hari. Namun, anak yang sudah kecanduan gadget biasanya lebih dari enam jam. 

Pasien yang kecanduan bermain game itu lebih mementingkan game-nya daripada melakukan hal postif lainnya.

"Kemudian dia harus sampai berbohong untuk bisa pakai game itu. Kalau tidak main game membuat dia cemas, cemas itu karena tidak bermain game atau game yang membuatnya cemas, seperti lingkaran setan," ucapnya.

Jika orang tua menemukan anaknya sudah mengalami kecanduan gadget, Lina menyarankan segera memeriksakan kesehatan mental ke psikiater.

"Agar mereka bisa lepas dari main game itu waktunya minimal tiga bulan. Itu merupakan terapi perilakunya untuk memutus paparan main game-nya," ujar Lina.

Dia menjelaskan apabila gejala dini dibiarkan, dikhawatirkan akan menganggu kejiwaan anak. Jika sudah terjadi, anak akan terlihat lebih mementingkan game dari hal lainnya.

"Pasien yang kecanduan bermain game itu lebih mementingkan game-nya daripada melakukan hal postif lainnya. Kalau anak-anak kan harusnya belajar, tapi itu diabaikan," tuturnya.

Dia menyebutkan anak yang suka menonton YouTube seharian, juga sebagai salah satu gejala kecanduan. Jadi hal itu perlu diperhatikan oleh seluruh orang tua.  

"Tidak hanya spesifik kecanduan game, ada juga karena YouTube. Ada remaja yang menonton YouTube seharian hingga muncul gejala psikologis," kata Lina. []

Baca juga:

Berita terkait
Kecanduan Film Porno, Tukang Odong-odong Cabuli Bocah
Seorang pria berprofesi tukang odong-odong, melakukan tindak pencabulan terhadap seorang anak berusia 11 tahun di Surabaya.
Buat yang Kecanduan Game Online, Ini Loh Dampaknya Buat Otak
Menurut penelitian, bermain game online akan menimbulkan dampak buruk bagi otak.
Balita Boleh Main Gadget Tidak Lebih 30 Menit
Menurut dr Soedjatmiko, anak balita boleh memainkan gadget tapi durasinya pendek tidak boleh lebih dari 30 menit dalam satu hari.