Anak 9 Tahun di Tegal Positif Covid, 5 Nakes Diawasi

Lima tenaga kesehatan (nakes) di Tegal terpapar Covid-19 karena ketidakjujuran keluarga pasien anak yang positif corona.
Ilustrasi tenaga kesehatan (nakes). Sebanyak lima nakes di Kabupaten Tegal terpapar Covid-19 imbas ketidakjujuran keluarga pasien anak berusia sembilan tahun. (Foto: Instagram/Kominfo Kab Magelang)

Tegal - ‎Lima orang tenaga kesehatan (nakes) di Kabupaten Tegal, Jawa Tengah harus menjalani tes swab akibat keluarga seorang anak yang positif Covid-19 tidak jujur terkait riwayat kontaknya. Kondisi kesehatan mereka juga diawasi ketat.

Kelima tenaga medis yang bertugas di rumah sakit dan puskesmas tersebut terdiri dari satu orang dokter, tiga orang perawat dan satu orang petugas laboratorium‎.

Keluarga pasien NS awalnya tidak jujur‎ dengan riwayat kontak NS dengan anggota keluarganya yang datang dari luar kota.

Juru bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19‎ Kabupaten Tegal Joko Wantoro mengatakan para nakes itu diketahui sempat melakukan kontak dengan seorang anak pasien positif Covid-19 berinisial NS, berusia sembilan tahun, saat melakukan penanganan medis.

"Keluarga pasien NS awalnya tidak jujur‎ dengan riwayat kontak NS dengan anggota keluarganya yang datang dari luar kota. Belakangan baru diketahui NS positif Covid-19," ujar Joko, Sabtu malam, 18 Juli 2020.

Joko mengatakan, kelima tenaga medis itu sudah dilakukan tes swab untuk mengetahui pasti tidaknya terpapar Covid-19. Kondisi kesehatan mereka juga diawasi ketat sembari menunggu hasil laboratorium keluar.

"Mereka hanya di-swab dan tidak menjalani isolasi mandiri karena telah melewati masa inkubasi virus selama 14 hari sejak kontak terakhir dengan NS," ujarnya.

Pertimbangan lain tidak isolasi adalah kelimanya tidak menunjukkan gejala sakit meskipun telah melewati masa inkubasi virus, terhitung sejak tanggal 1 Juli 2020. 

"Saat bertugas menangani NS, mereka juga memakai APD seperti masker dan sarung tangan. Jadi mempertimbangkan kebutuhan tenaga medis di fasilitas kesehatan, kelimanya tetap diperbolehkan bekerja seperti biasa," kata dia,

Menurut Joko, isolasi mandiri hanya dilakukan oleh tujuh orang anggota keluarga NS karena intensitas kontak dan risiko penularannya yang lebih tinggi. Mereka juga sudah dilakukan tes swab.

"Kami terus memantau perkembangan kesehatan anggota keluarga pasien maupun lima orang tenaga medisnya. Mudah-mudahan, hasil pemeriksaan swab-nya segera keluar dan tidak terjadi transmisi dari kasus ini," tuturnya.

‎Joko menjelaskan, pasien NS awalnya mengalami demam, panas, dan nyeri perut pada Senin 29 Juni 2020 dan diperiksa di Puskesmas Kesambi. Setelah beberapa hari dirawat, warga Desa Dukuh Tengah, Kecamatan Margasari itu diperbolehan pulang ke rumah.

Namun karena tak kunjung sembuh usai berada di rumah, pihak keluarga akhirnya kembali membawa NS ke Puskesmas Kesambi pada Rabu 1 Juli 2020 dan‎ selanjutnya dilakukan tindakan medis oleh petugas IGD dengan pemasangan infus. 

Paginya, atas saran dokter jaga, dilakukan pengambilan sampel darah pada pasien NS oleh petugas laboratorium Puskesmas Kesambi.

"Hasilnya ada penurunan trombosit pada pasien NS dengan diagnosa awal demam berdarah. Siangnya pada hari yang sama NS dirujuk perawatannya ke RSI PKU Muhammadiyah Singkil, Kecamatan Adiwerna," ujar Joko.

Sesampainya di RSI PKU Muhammadiyah, ada kecurigaan dari tenaga medis melihat gejala sakitnya NS. Setelah didesak, pihak keluarga akhirnya baru mengakui jika NS pernah kontak erat dengan salah seorang anggota keluarga yang berprofesi sebagai sopir di luar kota dan rutin pulang ke rumah dua kali sepekan.

"Atas hasil anamnesa tersebut, status pasien NS kemudian ditingkatkan menjadi pasien dalam pengawasan (PDP) dan dilakukan pengambilan spesimen swab pada Sabtu 11 Juli 2020 dan hasilnya terkonfirmasi positif Covid-19 pada Jumat 17 Juli 2020," ujar Joko.

‎Menurut Joko, meski hasil pemeriksaan swab positif, kondisi klinis NS baik sehingga sudah diperbolehkan pulang untuk menjalani isolasi mandiri di rumah hingga sudah dinyatakan bebas dari Covid-19. 

"Pengawasan selama isolasi mandiri dilakukan tenaga kesehatan Puskesmas dan Satgas Covid-19 desa setempat," ucapnya. PEN []

Baca juga: 

Berita terkait
Minat Hamil di Kabupaten Tegal Turun saat Pandemi
Ada kekhawatiran tertular Covid-19, membuat minat hamil di Kabupaten Tegal selama pandemi turun.
Penjualan Seragam Sekolah di Tegal Turun Drastis
Sejumlah toko penjual seragam sekolah di Kota Tegal mengaku penurunan penjualan hingga 50 persen, meski akan memasuki tahun ajaran baru.
Siswa Baru di Kabupaten Tegal Masuk Sekolah 13 Juli
Pembelajaran tatap muka untuk SD dan SMP di Kabupaten Tegal dimulai 13 Juli. Tapi hanya sepekan dan untuk siswa baru.
0
Hasil Pertemuan AHY dan Surya Paloh di Nasdem Tower
AHY atau Agus Harimurti Yudhoyono mengaku sudah tiga kali ke Nasdem Tower kantor Surya Paloh. Kesepakatan apa dicapai di pertemuan ketiga mereka.