Penjualan Seragam Sekolah di Tegal Turun Drastis

Sejumlah toko penjual seragam sekolah di Kota Tegal mengaku penurunan penjualan hingga 50 persen, meski akan memasuki tahun ajaran baru.
Seorang pembeli mencocokkan ukuran seragam SD untuk anaknya di salah satu toko‎ seragam dan perlengkapan sekolah di Jalan Kartini, Kota Tegal, Sabtu 11 Juli 2020. (Foto: Tagar/Farid Firdaus)

Tegal - ‎Penjualan seragam sekolah di Kota Tegal, Jawa Tengah menjelang dimulainya tahun ajaran baru 2020/2021 tak seramai biasanya. Belum semua sekolah diizinkan masuk imbas pandemi Covid-19 membuat penjualan turun drastis.

Pantauan Tagar, Sabtu, 11 Juli 2020‎ atau dua hari menjelang dimulainya tahun ajaran baru 2020/2021, sejumlah toko seragam dan peralatan sekolah di Jalan AR Hakim dan Jalan Kartini, tampak sepi dari pembeli. Kondisi ini berbeda jauh dengan tahun-tahun sebelumnya. 

Biasanya kalau mau masuk sekolah toko ramai pembeli sampai penuh. Sekarang sepi.

Biasanya menjelang tahun ajaran baru toko-toko itu sudah diserbu orang tua siswa akan membeli baju seragam sekolah untuk anaknya.

Pemilik Toko NZ di Jalan Kartini, Ozi mengungkapkan penjualan seragam sekolah pada tahun ini menurun 50 persen dibandingkan tahun sebelumnya. 

"Biasanya kalau mau masuk sekolah toko ramai pembeli sampai penuh. Sekarang sepi," ujar pria berusia 45 tahu itu kepada Tagar, Sabtu 11 Juli 2020.

Pada tahun-tahun sebelumnya, setiap menjelang tahun ajaran baru Ozi bisa menjual seragam sekolah sampai 50 lusin. Namun, pada tahun ini seragam sekolah terjual tak sampai 20 lusin.

‎"Tahun ini beda sekali. Penurunannya drastis karena belum semua sekolah diizinkan masuk sama pemerintah," ujar Ozi.

Menurut Ozi, sejumlah pembeli datang ke tokonya kebanyakan mencari seragam SMA dan SMP. "Seragam SD ada yang nyari ‎juga tapi katanya belum boleh berangkat. Ada yang masuk tapi tidak semua. Padahal Tegal sudah zona hijau. Masih khawatir mungkin wali kotanya," ucapnya.

‎Meski permintaan sedang menurun, Ozi menyebut harga seragam sekolah mengalami kenaikan. Untuk baju seragam SMA dan SMP harganya naik dari Rp 47 ribu menjadi Rp 50 ribu. Sedangkan baju seragam SD naik menjadi Rp 38 ribu dari sebelumnya Rp 35 ribu.

"Kalau celananya, harganya beda-beda terhantung ukuran. Kisarannya ‎Rp 72 sampai 78 ribu. Jadi kalau beli satu pasang seragam SMA harganya Rp152 ribu," tutur Ozi.

Seorang pembeli Dewi mengatakan anaknya bersekolah di SD Negeri Mejasem 1 Kecamatan Kramat, Kabupaten Tegal mulai masuk sekolah, Senin, 13 Juli 2020. "Anak saya mau masuk SD. Makanya ini nyari seragam. Kalau pesan ke penjahit lama," ujarnya.‎

Menurut‎ perempuan berusia 37 tahun ini, sekolah anaknya rencananya akan masuk selama dua pekan. Setelah itu kembali diliburkan.

"Masuk lagi Agustus," ucapnya dia. []

Berita terkait
Siswa Baru di Kabupaten Tegal Masuk Sekolah 13 Juli
Pembelajaran tatap muka untuk SD dan SMP di Kabupaten Tegal dimulai 13 Juli. Tapi hanya sepekan dan untuk siswa baru.
Anak 5 Tahun di Tegal Terjepit Eskalator Pasar Pagi
Akibat kelalaian orang tua, kaki seorang anak umur lima tahun terjepit eskalator Pasar Pagi. Anak tertolong setelah eskalator dicongkel linggis.
Kunjungi Tegal, Edhy Prabowo Tantang Pengkritiknya
Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo menantang pengkritik kebijakan cantrang. Jika tidak suka secara pribadi maka hadapi pribadi.
0
Ini Alasan Mengapa Pemekaran Provinsi Papua Harus Dilakukan
Mantan Kapolri ini menyebut pemekaran wilayah sebenarnya bukan hal baru di Indonesia.