Tegal - Pelajaran bagi orang tua yang membawa anaknya berbelanja ke pasar atau mal untuk lebih berhati-hati saat naik eskalator. Seorang anak berusia lima tahun di Kota Tegal, Jawa Tengah terjepit eskalator di pasar hingga harus dilarikan ke rumah sakit.
Peristiwa tersebut terjadi pada Rabu 8 Juli 2020 sekitar pukul 12.20 WIB di Pasar Pagi Kota Tegal. Korban yakni Raihan Arsyadulloh, mengalami luka-luka di kaki kanannya akibat terjepit eskalator.
Saat turun pakai eskalator, anaknya tidak dipegangi dan kakinya diayun-ayunkan.
Kepala Pasar Pagi Kota Tegal Maskuri mengatakan kronologi kejadian bermula saat korban bersama ibunya hendak turun dari lantai dua pasar dengan menaiki eskalator.
"Saat turun pakai eskalator, anaknya tidak dipegangi dan kakinya diayun-ayunkan. Saat sudah mau sampai lantai dasar, tinggal satu tangga lagi kaki si anak masuk eskalator dan terjepit," kata Maskuri kepada Tagar, Rabu 8 Juli 2020.
Menurut Maskuri, saat itu eskalator secara otomatis langsung mati. Kemudian ibu korban yang panik mengetahui anaknya menangis kesakitan langsung berupaya menolong dibantu petugas keamanan dan ketertiban pasar.
"Penangannya dilakukan pakai linggis, jadi dicongkel, baru kakinya bisa keluar. Setelah itu, anaknya dibawa ke rumah sakit. Tapi tidak sampai luka parah," ujar Maskuri.
Maskuri mengatakan, kejadian tersebut disebabkan kelalaian orang tua korban yang tidak mengawasi anaknya dengan baik saat turun menggunakan eskalator. "Itu jelas kesalahan dari orang tua, kenapa turun tidak dipegangin anaknya. Jadi ini pelajaran untuk orang tua dan juga petugas pasar," ujarnya.
Maskuri menyebut, kejadian nahas itu baru sekali terjadi di Pasar Pagi. Untuk mengantisipasi kejadian serupa terulang, dia mengaku sudah meminta kepada petugas keamanan dan ketertiban pasar untuk selalu memberi imbauan kepada pengunjung dan pedagang pasar agar memperhatikan anak yang dibawa jika akan naik eskalator.
"Apabila naik eskalator mohon anak dipegangi, minimal dituntun dan juga pakai alas kaki. Karena anak yang terjepit itu saat kejadian tidak pakai sandal," ucap Maskuri.
Peristiwa yang menggegerkan pedagang dan pengunjung pasar tersebut juga sempat dilaporkan ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tegal. Sejumlah personel dari Tim Reaksi Cepat, Pusat Pengendalian Operasi dan Pemadam Kebakaran lalu mendatangi tempat kejadian sekitar pukul 12.30 WIB.
Saat itu, korban dan ibunya, Siti Rodiah yang diketahui merupakan warga Desa Pulogading, Kecamatan Bulakamba, Kabupaten Brebes sudah mau dibawa menggunakan mobil ambulans ke Rumah Sakit Umum Daerah Kardinah Kota Tegal untuk mendapat penanganan medis. []
Baca juga:
- Isi Surat Anak Teraniaya di Padang untuk Jokowi
- Dua Anak di Bawah Umur Tersangka Kerusuhan Madina
- Bagaimana Caranya Agar Anak Aman dari Covid-19