Amunisi Pilkada 2020, PKS Gandeng Tommy Soeharto

Ketua Umum Partai Berkarya Tommy Soeharto akan bertemu Presiden PKS Sohibul Iman, yang dinilai memantapkan beroposisi menatap Pilkada 2020.
Ketua Umum Partai Berkarya Tommy Soeharto. (foto: Twitter/@hputrasoeharto).

Jakarta - Pengamat Politik Universitas Al Azhar Indonesia Ujang Komarudin menilai pertemuan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sohibul Iman dengan Ketua Umum Partai Berkarya Tommy Soeharto, merupakan cara untuk membangun jaringan politik dan melambungkan suara untuk Pilkada 2020 dan Pileg 2024.

"Jika ingin berteman tentu harus saling menjaga komitmen. Dan komitmen itu bisa saja sinergi untuk Pilkada 2020 dan Pileg 2024," katanya kepada Tagar, Selasa, 19 November 2019.

Jika PKS ingin menggandeng Tommy dan Partai Berkarya-nya menjadi oposisi, itu merupakan langkah positif.

Menurut mantan Staf Khusus Ketua DPR ini, PKS membutuhkan kekuatan politik dari partai lain. Namun, kata dia, partai dakwah harus mengingat bahwa konsep oposisi ada di parlemen. Sedangkan, Partai Berkarya tidak lolos ambang batas parlemen dalam Pemilu 2019.

"Jadi ditariknya Partai Berkarya, untuk bersama-sama PKS menjadi oposisi. PKS sedang mencari kawan saja. Sedang mencari kekuatan tambahan, karena hanya PKS yang sudah siap beroposisi, sedang partai lain tidak beroposisi, nantinya PKS kesulitan," ucapnya.

Baca juga: Jubir Jokowi Merespons Polemik Arie Gumilar Vs Ahok

Ujang mengutarakan, pertemuan pimpinan kedua partai ini sebaiknya tidak dimaknai negatif oleh publik. Sebab, bagaimanapun juga, oposisi dibutuhkan sebagai pengkritik pemerintah, agar check and balance.

"Hal positif jika sesama partai non-pemerintah bertemu, berkomunikasi, dan menjajaki untuk membangun persahabatan yang lebih erat. Jika PKS ingin menggandeng Tommy dan Partai Berkarya-nya menjadi oposisi, itu merupakan langkah positif," kata Ujang.

Sementara itu Pengamat Politik Karyono Wibowo beranggapan pertemuan yang dilakukan Presiden PKS dengan Ketua Umum Partai Berkarya sebagai langkah untuk mencari posisi. 

"Berbagai langkah yang dilakukan PKS menunjukkan bahwa partai tersebut sedang menentukan positioning politik-nya," kata Karyono.

Menurut Karyono, berbagai pertemuan PKS, dari mulai membangun kesepakatan dengan NasDem, hingga partai Berkarya, adalah salah satu tekadnya berpegang teguh menjadi oposisi pemerintah.

Tujuannya, kata dia, PKS ingin mengkapitalisasi posisinya sebagai partai yang berada di luar pemerintahan untuk mendapatkan manfaat politik.

Menurut Direktur Eksekutif Indonesian Public Institute (IPI) itu, saat ini PKS sudah menghitung benefit politik yang bisa didapat dari posisinya saat ini. 

"Nampaknya PKS menentukan positioning politik sebagai partai oposisi kritis konstruktif," kata dia.

Presiden PKS Sohibul Iman mengagendakan pertemuan dengan Ketua Umum Partai Berkarya Hutomo Mandala Putra alias Tommy Soeharto di Kantor DPP PKS, Pasar Minggu, Jakarta. Rencananya Tommy akan hadir pukul 16.00 WIB di Kantor DPP PKS.

Selain Tommy Soeharto, politikus dari Partai Berkarya lainnya yang akan hadir yaitu Ketua Dewan Pertimbangan Partai Berkarya Siti Hediati Hariyadi atau Titiek Soeharto, Ketua Dewan Kehormatan Partai Berkarya Tedjo Edy dan Sekjen Berkarya Priyo Budi Santoso. []

Baca juga: Masalah Ahok, Novel Bamukmin Membemper Arie Gumilar

Berita terkait
Partai Berkarya Bertemu PKS, Gabung Oposisi?
Ketua Umum Partai Berkarya Tommy Soeharto diagendakan akan mengunjungi Kantor Dewan Pimpinan Pusat PKS sore ini.
Tommy Soeharto Diduga Danai Ijtima Ulama Jilid 4
Tommy Soeharto diduga menjadi pemodal Ijtima Ulama 4 yang akan digelar Persaudaraan Alumni (PA) 212 di Hotel Lorin, Sentul, Bogor.
Respons NasDem saat PKS Tegas Jadi Oposisi Jokowi
Nasdem menanggapi penyataan Presiden PKS Sohibul Iman yang tegas menyatakan partainya akan menjadi oposisi Presiden Jokowi.
0
Tinjau Lapak Hewan Kurban, Pj Gubernur Banten: Hewan Kurban yang Dijual Dipastikan Sehat
Penjabat (Pj) Gubernur Banten Al Muktabar meninjau secara langsung lapak penjualan hewan kurban milik warga di Kawasan Puspiptek.