Amien Rais: Pilpres 2014 Perang Badar, Pilpres 2019 People Power

Amien Rais ibaratkan Pilpres 2014 dengan perang badar, wacanakan people power dalam Pilpres 2019.
Amien Rais Test The Water, Kalau Dukungan Meluas Akan Diseriusi | Amien Rais Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional. (Foto: Instagram/Amien Rais Official)

Jakarta, (Tagar 1/4/2019) - Dewan Pembina Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Amien Rais mengancam akan menggerakkan people power kalau Komisi Pemilihan Umum (KPU) melakukan kecurangan. 

Ia menegaskan tidak mau lagi membuat tuntutan hukum ke Mahkamah Konstitusi, tapi lebih baik people power. 

People power adalah penggulingan kekuasaan Presiden secara paksa melalui aksi demonstrasi rakyat. Seluruh rakyat turun ke jalan agar Presiden meletakkan jabatannya karena dinilai telah melanggar konstitusi atau melakukan penyimpangan.

Kalau pada Pilpres 2019 ini Amien Rais mewacanakan people power, ditarik mundur ke belakang pada Pilpres 2014 Amien Rais mengibaratkan pemilihan umum sebagai perang badar.

Apa Itu Perang Badar

Perang badar dikenal dalam sejarah Islam. Perang badar adalah pertempuran besar pertama antara umat Islam melawan musuh-musuhnya. Perang ini terjadi pada 13 Maret 624 Masehi atau 17 Ramadan 2 Hijriah. 

Pasukan kecil kaum muslim yang berjumlah 313 orang bertempur menghadapi pasukan Quraisy dari Mekkah yang berjumlah 1.000 orang. Setelah bertempur habis-habisan sekitar dua jam, pasukan muslim menghancurkan barisan pertahanan pasukan Quraisy, yang kemudian mundur dalam kekacauan.

Sebelum pertempuran ini, kaum muslim dan penduduk Mekkah telah terlibat dalam beberapa kali konflik bersenjata skala kecil antara akhir 623 sampai dengan awal 624, dan konflik bersenjata tersebut semakin lama semakin sering terjadi. 

Meskipun demikian, Pertempuran Badar adalah pertempuran skala besar pertama yang terjadi antara kedua kekuatan itu. Muhammad saat itu sedang memimpin pasukan kecil dalam usahanya melakukan pencegatan terhadap kafilah Quraisy yang baru saja pulang dari Syam, ketika ia dikejutkan oleh keberadaan pasukan Quraisy yang jauh lebih besar. 

Pasukan Muhammad yang sangat berdisiplin bergerak maju terhadap posisi pertahanan lawan yang kuat, dan berhasil menghancurkan barisan pertahanan Mekkah sekaligus menewaskan beberapa pemimpin penting Quraisy, antara lain ialah Abu Jahal alias Amr bin Hisyam.

Bagi kaum muslim awal, pertempuran ini sangatlah berarti karena merupakan bukti pertama bahwa mereka sesungguhnya berpeluang untuk mengalahkan musuh mereka di Mekkah. Mekkah saat itu merupakan salah satu kota terkaya dan terkuat di Arabia zaman jahiliyah. 

Kemenangan kaum muslim juga memperlihatkan kepada suku-suku Arab lainnya bahwa suatu kekuatan baru telah bangkit di Arabia, serta memperkokoh otoritas Muhammad sebagai pemimpin atas berbagai golongan masyarakat Madinah yang sebelumnya sering bertikai. []

Baca juga:

Berita terkait
0
AS Mulai Terapkan Larangan Impor Barang dari Xinjiang
AS terapkan larangan impor barang produksi dari wilayah Xinjiang, China, kini mulai diberlakukan dengan alasan ada genosida di sana