TAGAR.id, Washington DC, AS – Amerika Serikat (AS0 pada hari Jumat, 15 April 2022, mengaku “sangat prihatin” setelah lebih dari 150 orang terluka dalam bentrokan antara pengunjuk rasa Palestina dengan polisi Israel di kompleks Masjid al-Aqsa, Yerusalem.
Bentrokan itu terjadi setelah berlangsungnya aksi kekerasan selama tiga minggu di Israel dan wilayah pendudukan Tepi Barat, sementara festival Paskah Yahudi dan Paskah Kristen beririsan dengan bulan suci Ramadan.
“Kami menyerukan semua pihak untuk menahan diri (dan) menghindari tindakan provokatif dan retorika,” kata Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS, Ned Price, dalam sebuah pernyataan. “Kami mendesak pejabat Palestina dan Israel untuk bekerja sama menurunkan ketegangan dan memastikan keselamatan semua orang.”

Polisi Israel mengatakan puluhan pria bertopeng berbaris ke al-Aqsa sambil menyalakan kembang api, sebelum orang-orang mulai melemparkan batu ke arah Tembok Barat, yang dianggap sebagai situs paling suci di mana umat Yahudi berdoa.
Al-Aqsa adalah tempat suci ketiga umat Muslim. Umat Yahudi menyebutnya sebagai Temple Mount, merujuk pada dua kuil yang dikatakan berdiri di sana pada zaman kuno (rd/pp)/AFP/voaindonesia.com. []
Fakta Konflik Israel-Palestina Bukan soal Agama
Rangkaian Prakarsa Damai Antara Israel dan Palestina
Konflik Palestina dan Israel Sejak 100 Tahun yang Lalu
Rumah Warga Palestina di Yerusalem Timur Akhirnya Digusur Israel