Alumni 212: Suara Neno Warisman Seperti Penyembah Setan

Seorang pendiri Alumni 212 mengkritik satir puisi Neno Warisman yang dibacakan dengan suara meraung-raung di atas panggung.
Neno Warisman. (Foto: Instagram/Neno Warisman Official)

Jakarta, (Tagar 22/2/2019) - Salah satu pendiri Alumni 212 Faizal Assegaf mengkritik satir puisi Neno Warisman yang dibacakannya pada Malam Munajat 212 yang berlangsung pada Kamis malam (21/2) di Monas, Jakarta.

Menurutnya suara Neno saat membacakan puisi dari atas panggung meraung-raung, mirip dukun cabul yang berkiblat pada setan kala membacakan mantra.

Selain itu ia juga menyebut perilaku Neno malam itu tak menunjukkan akhlak muslim yang diajarkan Islam yang penuh kasih sayang.

“Suara Neno Warisman yang meraung-raung, serupa dengan mantra dukun cabul penyembah setan. Perilaku demikian jelas bukan akhlak kaum muslim yang diajarkan oleh Islam yang penuh cinta kasih,” cuit @faizalassegaf di Twitter yang ia kelola.

Demikian kata-kata Faizal Assegaf yang akun Twitternya memiliki 40.200 follower ini.

Sebelumnya, inisiator gerakan #2019GantiPresiden Neno Warisman kembali membuat heboh. Kali ini doa dalam bentuk puisi yang dia bacakan dalam acara Munajat 212 di Monas, Jakarta, Kamis (21/2) malam, menjadi viral dan menuai kontroversi. 

Salah satu bait dalam puisi Neno tersebut menyebutkan, "jika Engkau tidak menangkan kami, (kami) khawatir Ya Allah, kami khawatir Ya Allah, tak ada lagi yang menyembahMu."

Kalimat tersebut oleh banyak netizen dianggap sebagai sesuatu yang tak pantas karena dinilai seperti 'memaksa' dan 'mengancam' Tuhan jika tak memenangkan mereka. []

Baca juga:

Berita terkait
0
Penduduk Asli Pertama Amerika Jadi Bendahara Negara AS
Niat Presiden Joe Biden untuk menunjuk Marilynn “Lynn” Malerba sebagai bendahara negara, yang pertama dalam sejarah Amerika Serikat (AS)