Aliansi Lebih Luas dan Ambisius Antara AS dan Korea Selatan

Hampir 29 ribu tentara AS di Korea Selatan dipertahankan untuk membantu membuat Korea Utara terkendali
Menteri Pertahanan AS, Lloyd J. Austin III, berfoto bersama Presiden Korea Selatan, Moon Jae-in, di Blue House, Seoul, Republik Korea, 2 Desember 2021 (Foto: voaindonesia.com - DoD photo by Chad J. McNeeley)

Jakarta – Hampir 29 ribu tentara Amerika Serikat (AS) di Korea Selatan (Korsel) dipertahankan untuk membantu membuat Korea Utara terkendali, bahkan ketika Washington dan Seoul mengincar peran lebih besar bagi pasukan militer Korea Selatan di seluruh kawasan.

Para pejabat pertahanan AS yang berada di Seoul untuk mengikuti pembicaraan tahunan dengan sejawat Korea Selatan mereka telah membicarakan mengenai peran lebih besar bagi pasukan Korea Selatan di Indo-Pasifik. Tetapi sementara kedua negara berupaya untuk menetapkan peran Korea Selatan itu, mereka sepakat bahwa ancaman dari Pyongyang tidak dapat diabaikan.

Korea Utara terus memajukan program misil dan persenjataannya yang semakin mengganggu keamanan regional,” kata Menteri Pertahanan AS, Lloyd Austin, setelah pertemuan hari Kamis, 2 Desember 2021, dengan Menteri Pertahanan Korea Selatan dan para pejabat tinggi militer kedua negara.

menhan as di korselMenteri Pertahanan AS, Lloyd Austin, di Seoul, Korea Selatan, 2 Desember 2021. (Foto: voaindonesia.com - Jeon Heon-kyun via AP)

Austin mengatakan Washington dan Seoul masih tetap berkomitmen pada diplomasi sewaktu berhadapan dengan Korea Utara, meskipun mereka membahas “langkah-langkah untuk meningkatkan postur pencegahan bersama dan untuk membela diri dari berbagai ancaman.”

Sebagai bagian dari itu, Menteri Pertahanan Korsel, Suh Wook, mengatakan hari Kamis, 2 Desember 2021, bahwa kehadiran pasukan AS di Semenanjung Korea akan dipertahankan pada level yang sekarang ini.

“Menteri Austin dan saya mengukuhkan komitmen AS terhadap pertahanan gabungan dan pencegahan yang diperluas,” kata Suh.

menhan korsel konpresMenteri Pertahanan Korea Selatan, Suh Wook, dalam konferensi pers bersama Menteri Pertahanan AS, Lloyd Austin, di Seoul, Korea Selatan, 2 Desember 2021 (Foto: voaindonesia.com/AP)

Sebuah komunike bersama yang dikeluarkan setelah pertemuan itu lebih lanjut menyatakan komitmen AS mencakup penggunaan “seluruh kapabilitas pertahanan AS, termasuk kemampuan pertahanan nuklir, konvensional dan misil.”

Selain itu, kedua negara menyetujui pemutakhiran pedoman perencanaan strategis, atau rencana perang, untuk menghadapi Korea Utara jika terjadi serangan, mengingat kemampuan militer Pyongyang yang kian berkembang.

“Ini adalah hal yang tepat untuk dilakukan,” kata seorang pejabat pertahanan senior kepada para wartawan menjelang acara tahunan Pertemuan Konsultatif Keamanan hari Kamis. “Situasi strategis telah berubah dalam beberapa tahun ini,” lanjutnya (uh/ab)/voaindonesia.com. []

Korea Utara Kecam Latihan Militer Korsel Dengan Amerika

Amerika dan Korsel Bahas Cara-cara Untuk Berdialog dengan Korut

Amerika dan Korea Selatan Kukuhkan Sikap Terhadap Korut

Presiden Korea Selatan Akan Berkunjung ke Amerika Serikat

Berita terkait
Amerika dan Korsel Bahas Cara-cara Untuk Berdialog dengan Korut
Menlu AS dan Menlu Korsel membahas upaya-upaya untuk berdialog dengan Korea Utara, termasuk prospek mengenai bantuan kemanusiaan
0
Elon Musk Sebut Pabrik Mobil Baru Tesla Rugi Miliaran Dolar
Pabrik mobil baru Tesla di Texas dan Berlin alami "kerugian miliaran dolar" di saat dua pabrik kesulitan untuk meningkatkan jumlah produksi