Alasan Sri Mulyani Sebut Outlook Global 2020 Lebih Baik

Menteri Keuangan, Sri Mulyani menyebutkan alasan outlook ekonomi global tahun 2020 lebih baik karena pemulihan ekonomi terjadi di beberapa wilayah.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. (Foto:Tagar/Kemenkeu)

Jakarta - Menteri Keuangan, Sri Mulyani menyebutkan alasan outlook ekonomi global tahun 2020 lebih baik. Hal ini karena pemulihan ekonomi yang terjadi di beberapa wilayah lebih cepat dibandingkan dengan estimasi awal.

Dari semua outlook untuk tahun depan ini, diperkirakan adalah mulai adanya ketersediaan vaksin.

Menurutnya, revisi proyeksi ekonomi global untuk tahun ini oleh Dana Moneter Internasional (IMF) dari minus 5,2 persen menjadi minus 4,4 persen, menunjukkan sudah mulai terjadi adanya pemulihan. “Ini artinya menggambarkan di beberapa daerah terutama di negara advance terjadi pemulihan yang lebih cepat terutama pada kuartal ketiganya,” katanya dalam konferensi pers APBN KiTa secara daring di Jakarta, Senin, 19 Oktober 2020, seperti dikutip dari Antara.

Tak hanya IMF, Sri Mulyani menambahkan, revisi proyeksi ekonomi global untuk 2020 juga dilakukan oleh OECD yakni dari minus 7,6 persen hingga 6 persen pada Juni lalu menjadi minus 4,5 persen pada September. Namun, risiko utama yang dapat mempengaruhi outlook tersebut adalah eskalasi Covid-19 dan ketersediaan vaksin sehingga penguatan kerja sama multilateral menjadi langkah tepat untuk mempercepat pemulihan.

“Dari semua outlook untuk tahun depan ini, diperkirakan adalah mulai adanya ketersediaan vaksin,” ujar Direktur Pelaksana Bank Dunia itu.

Menurut Sri Mulyani, hingga saat ini masing-masing negara masih terus melakukan konsolidasi baik dari fiskal maupun moneter dalam mengelola dan menahan perekonomian yang mengalami kontraksi cukup dalam. Hal itu dilakukan karena Covid-19 telah menyebabkan pertumbuhan ekonomi dan defisit di berbagai negara tertekan sangat berat sekalipun kepada negara dengan kapasitas fiskal yang baik.

IMFSeorang tengah berjalan dengan latar belakang kantor IMF. Dana Moneter Internasional (IMF) memperkirakan ekonomi global yang terimbas pandemi Covid-19 akan pulih lebih cepat dari ekspektasi. (Foto: Tagar/Arab News/IMF).

“Kalau kita lihat di negara-negara Eropa bahkan yang sudah melakukan all out dari policy mereka, pertumbuhan ekonominya tetap mengalami kontraksi yang luar biasa dalam,” tutur Sri Mulyani.

Ia menambahkan, untuk Spanyol kuartal II terkontraksi 22,1 persen dan kuartal III diperkirakan minus 12,3 persen. Begitu pula dengan Inggris, kuartal II terkontraksi 21,7 persen dan kuartal III diperkirakan minus 10,7 persen karena mengalami pukulan dari brexit yang tidak pasti sekaligus pandemi.

Kemudian Perancis kuartal II minus 19 persen dan kuartal III akan minus 9,5 persen, Meksiko kuartal II minus 18,9 persen dan kuartal III diperkirakan masih minus 11,5 persen, serta Italia minus 17,3 persen pada kuartal II dan kuartal III minus 9,7 persen. Untuk India mengalami kontraksi yang termasuk paling dahsyat yaitu minus 23,9 persen pada kuartal II, sedangkan kuartal III diperkirakan juga masih mengalami minus 6,6 persen.

“Bahkan IMF melakukan revisi untuk ekonomi India ini tahun 2020 adalah kontraksi keseluruhannya di atas 10 persen. Luar biasa dalam,” ucap mantan Direktur Eksekutif IMF.

Malaysia pada kuartal II minus 17,1 persen dan kuartal III diprediksi minus 4,5 persen. Filipina minus 16,5 persen pada kuartal II dan kuartal III akan mengalami negatif 6,3 persen, Singapura kuartal II minus 13,2 persen dan kuartal III akan terkontraksi 6 persen.

Sementara Thailand yang pada kuartal II, ekonominya mengalami minus 12,2 persen, untuk kuartal ketiganya diperkirakan akan mengalami kontraksi di sekitar 9,3 persen karena adanya gejolak politik sehingga kuartal keempatnya akan sulit untuk bangkit. “Semua negara across the board baik di barat, timur, utara, selatan, maju, emerging maupun developing country semuanya mengalami tekanan yang luar biasa,” ucap Sri Mulyani. []

Berita terkait
IMF: Pemulihan Ekonomi Global Lebih Cepat dari Ekspektasi
Dana Moneter Internasional (IMF) memperkirakan ekonomi global yang terimbas pandemi Covid-19 akan pulih lebih cepat dari ekspektasi.
Menkeu Arab Tolak Prediksi IMF Soal Ekonomi Suram
Menkeu Arab Saudi, Mohammed Al-Jadaan menyangkal menyangkal pernyataan IMF yang menyebutkan bahwa ekonomi negara itu akan suram.
Sri Mulyani: UU Cipta Kerja Loloskan RI dari Middle Income Trap
Menkeu Sri Mulyuani mengutarakan adanya UU Cipta Kerja mampu meloloskan Indonesia dari middle income trap.
0
Mensos Risma Berbagi Tips untuk Meningkatkan Usaha Mikro Bisa Melejit dengan Keuntungan Miliaran
Menteri Sosial Tri Rismaharini berbagi kiat usaha kepada ibu-ibu penerima bantuan sosial Program Keluarga Harapan (PKH). Simak ulasannya.