Jakarta - Dana Moneter Internasional (IMF) memperkirakan ekonomi global yang terimbas pandemi Covid-19 akan pulih lebih cepat dari ekspektasi. Lembaga donor internasional ini juga memproyeksikan produk domestik bruto (PDB) turun menjadi 4,4 persen tahun ini. Namun lebih baik dari perkiraan kontraksi sebesar 5,2 persen yang pernah dirilis IMF pada Juni 2020 lalu.
IMF melihat, ekonomi dunia akan mengalami pemulihan di angka 5,2 persen tahun 2021. Gita Gopinath, Penasihat Ekonomi IMF dan Direktur Penelitian, mengatakan revisi proyeksi yang pernah dirilis pada Juni 2020 dengan menyebutkan resesi menjadi berkurang.
Memang, dibandingkan dengan perkiraan kami pada bulan Juni, prospek telah memburuk secara signifikan di beberapa negara berkembang.
"Revisi tersebut didorong oleh perubahan PDB kuartal kedua di negara-negara maju yang besar, yang tidak seburuk proyeksi kami," ucap Gopinath seperti diberitakan dari Arab News.
Prospek yang lebih baik juga disebabkan oleh pertumbuhan ekonomi China yang lebih dari yang diharapkan. Ekonomi Negeri Tirai Bambu ini ada tanda-tanda pemulihan yang lebih cepat di kuartal ketiga 2020.
China yang merupakan ekonomi utama dunia menjadi satu-satunya yang diperkirakan tumbuh tahun ini. PDB Tiongkok diproyeksikan bertambah 1,9 persen, dan akan melonjak menjadi 8,2 persen pada 2021.
Ekonomi Amerika Serikat diperkirakan akan mengalami penurunan 4,3 persen tahun ini. Namun berbalik mengalami pemulihan sebesar 3,1 persen tahun depan.
Timur Tengah dan Asia Tengah yang dikelompokkan bersama oleh IMF diperkirakan mengalami kontraksi 5,7 persen tahun ini. Namun mampu bangkit kembali dengan ekonomi yang pulih sebesar 3,2 persen pada 2021.
IMF memperingatkan bahwa pemulihan akan masih berjalan panjang dan sulit, terutama di beberapa bagian dunia yang lebih miskin. Meskipun pulih, kenaikannya kemungkinan besar akan berlangsung lama, tidak merata, dan tidak pasti.
"Memang, dibandingkan dengan perkiraan kami pada bulan Juni, prospek telah memburuk secara signifikan di beberapa pasar berkembang dan negara berkembang di mana infeksi meningkat dengan cepat, ”kata Gopinath.
Ia menyebutkan, laju pemulihan ekonomi dapat terancam oleh infeksi gelombang kedua. Perekonomian di mana-mana menghadapi jalan yang sulit untuk kembali ke tingkat aktivitas sebelum pandemi.
"Kemerosotan ekonomi pada tahun 2020 akan menjadi lebih buruk jika bukan karena paket stimulus besar yang diterapkan hampir di setiap negara, dan sejauh ini terhindar dari krisis keuangan di pasar dunia," ucap Gopinath.
Sementara itu, IMF juga merevisi perkiraannya untuk ekonomi Arab Saudi, yang diperkirakan melambat sebesar 5,4 persen tahun ini, Namun ini lebih rendah dari proyeksi IMF sebelumnya di musim panan sebesar 6,8 persen. Untuk tahun, pertumbuhan ekonomi Arab Saudi akan datar tahun depan. []
- Baca Juga: IMF Ingatkan Prospek Ekonomi Global Masih Tidak Pasti
- Menkeu Arab Tolak Prediksi IMF Soal Ekonomi Suram