Alasan Pemprov Sulsel Tak Lakukan PSBB

Pemprov Sulsel masih mengkaji penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk mencegah penyebaran virus Corona di Sulsel.
Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah saat memberikan keterangan terkait corona di Sulsel. (Foto: Dok. Tagar/Aan Febriansyah)

Makassar - Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan masih mengkaji penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) sebagai langkah pencegahan penyebaran Covid-19 di Sulsel. Sehingga pemerintah masih menerapkan social distancing dan pshycal distancing.

Jangan lupa bahwa Sulsel ini salah satu daerah penyangga pangan nasional.

Hingga saat ini, PSBB belum diterapkan, karena menginggat Sulawesi Selatan merupakan salah daerah penyangga pangan nasional, makanya Gubernur Sulawesi Selatan, Nurdin Abdullah masih mengkaji terkait penerapan PSBB di Sulsel yang tentu mempunyai dampak besar bagi masyarakat.

“Jangan lupa bahwa Sulsel ini salah satu daerah penyangga pangan nasional. Bagaimana kalau semua petani kita rumahkan, sementara saat ini sudah musim tanam. Jangan-jangan bukan Corona yang membunuh kita, tetapi kita mati kelaparan. Makanya kita perlu pikirkan bersama,” ungkap Gubernur Sulawesi Selatan, Nurdin Abdullah saat memberikan keterangan melalui video conference, Selasa 7 April 2020.

Baca juga: Sulsel Fokus Pencegahan Corona di Tiga Daerah

Inovasi setiap daerah dalam menangkal penyebaran virus Corona di Sulsel sangat penting. Terkhusus Makassar sebagai centrum penularan Covid-19 ini, kata Nurdin Abdullah pihaknya harus lebih tegas lagi kepada masyarakat sehingga penularan virus mematikan ini bisa dapat dicegah.

“Sementara ini, Tim Gugus Tugas Covid-19 melakukan pemetaan wilayah yang menjadi pusat penularan, makanya ini yang sementara di tracing, kami akan lakukan isolasi wilayah, apakah dari RW, RT, kelurahan dan kecamatan, tapi tentu ada resikonya. Tidak mungkin kami rumahkan warga tanpa memberikan pangan, makanya ini yang kami pikirkan,” terangnya.

Saat ini, fokus Pemerintah Sulawesi Selatan adalah ke para pemudik, Gubernur Sulsel menegaskan, bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) dilarang melakukan mudik selama penyebaran covid-19.

Baca juga: Kadis Kesehatan Sulsel Sembuh dari Covid-19

Hal ini dilakukan, karena kata Nurdin berdasarkan surat edaran dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia.

“Putusan menpan, ASN dilarang mudik selama inkubasi. Hanya ditolerir bagi ASN yang memiliki keperluan untuk mudik,” tegasnya.

Selain itu, Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan juga tetap menjaga pintu-pintu masuk baik itu melalui udara, laut maupun darat sehingga penularan baru di Sulsel bisa dapat dicegah.

“Kami lihat Makassar ini penularannya besar, karena dari klaster umrah dan bawaan dari keluarga. Oleh karena itu, PSBB ini akan kita kaji betul, tidak mungkin kita akan menyamakan dengan daerah lain. Kalau kita di Sulsel harus dipetakan dan setiap wilayah tidak mungkin sama,” ujarnya. []

Berita terkait
100 Bahasa Gaul Daerah Makassar
Setiap daerah memiliki bahasa gaul dengan menggunakan bahasa daerah sempat. Berikut 100 bahasa yang sering digunakan kawula muda di Makassar
Warga Mamuju Positif Corona, Isolasi di Makassar
Pasien kedua yang terdata pasien positif virus Corona di Sulawesi Barat saat ini sedang isolasi mandiri di Makassar
Hina Polisi, Tujuh Pemuda Makassar Ditangkap
Tujuh pemuda di Makassar ditangkap polisi karena melawan petugas saat akan dibubarkan karena berkerumun.
0
Pandemi dan Krisis Iklim Tingkatkan Buruh Anak di Dunia
Bencana alam, kelangkaan pangan dan perang memaksa jutaan anak-anak di dunia meninggalkan sekolah untuk bekerja