Lhokseumawe – Koordinator Masyarakat Transparansi Aceh (MaTA) Alfian menyebut koruptor-koruptor kelas kakap dan pihak-pihak yang bermasalah dengan korupsi, tengah berusaha melemahkan kewenangan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melalui seleksi calon pimpinan di lembaga anti rasuah tersebut.
"Termasuk juga kalangan elit politik, salah satu cara untuk melemahkannya yaitu harus menguasai (atau) jadi komisioner KPK. Maka sekarang ini berbagai sektor telah dilakukan untuk melemahkan institusi KPK, ujar Alfian.
Salah satu cara untuk melemahkannya yaitu harus menguasai (atau) jadi komisioner KPK.
Alfian menambahkan, keberadaan institusi anti korupsi itu saat sekarang ini telah menjadi hambatan bagi para pelaku koruptor. Sehingga publik selalu berharap agar lembaga KPK bisa dipimpin oleh orang-orang yang berintegritas.
Baca juga: Masyarakat Sipil Diajak untuk Mengawal Capim KPK
Menurutnya, publik harus benar-benar serius mengawal proses rekruitmen Calon Pimpinan KPK, sehingga nantinya lembaga tersebut tidak dipimpin oleh orang yang memiliki rekam jejak yang buruk, atau yang justru memihak kepada koruptor.
"Saat ini publik sangat berharap agar KPK bisa dipimpin oleh orang-orang yang berani mengungkap kasus korupsi, bukan hanya di pusat saja tapi juga harus mampu mengungkap sampai ke daerah," kata dia.
Alfian mengajak seluruh masyarakat sipil di Indonesia untuk bersama-sama mengawal proses rekruitmen capim KPK, agar tidak ada terjadinya konflik kepentingan.
Rakyat Indonesia, disebutnya harus berperan penting dan memberi masukan terhadap calon-calon yang diduga bermasalah, sehingga siapa pun yang menduduki pimpinan KPK bukan orang yang memiliki rekam jejak yang buruk.
"Jadi harus wajib di jaga dengan benar tanpa ada konflik kepentingan, sehingga KPK berjalan dengan kewenangannya saat ini. Capim yang terpilih benar-benar orang orang yang berintegritas dan berani," kata Alfian. []