Kudus - Rapat koordinasi (rakor) antara Komisi D DPRD Kudus bersama Persiku, KONI dan Asosiasi Kabupaten (Askab) PSSI Kudus, Kamis, 17 September 2020, diwarnai dengan aksi walk out. Anggota Komisi D Sandung Hidayat meninggalkan tempat sebab rakor dinilainya tak akan tuai titik temu.
"Rapat ini tidak akan selesai. Karena intinya Persiku mengajukan anggaran lagi ke Askab, tapi belum cair. KONI sudah mencairkan ke Askab. Lalu ada apa Manejer Persiku dengan Askab?" kata Sandung, saat ditemui Tagar usai meninggalkan ruang rapat.
Audiensi seperti ini sampai kapanpun tidak akan menuai titik temu. Makanya saya milih walk out.
Lebih lanjut, Sandung menyebut Askab telah menerima anggaran senilai Rp 2 miliar dari KONI. Sementara anggaran yang diserahkan Askab ke Menejemen Persiku baru senilai Rp 400 juta. Sehingga anggaran Persiku yang ada di Askab masih ada Rp 1,6 miliar.
"Dari Persiku sudah mengajukan RAB dan SPJ ke Askab. Tapi anggarannya belum bisa cair. Ada apa? Ini yang saya bilang ada miskomunikasi antara manejemen Persiku dengan Askab," ujarnya.
Baca lainnya:
- Heboh, Warga Magelang Naik Motor Pamer Celana Dalam
- Ojol Wanita Semarang Rentan Korban Pelecehan Seksual
- Lega, PSIS Semarang Amankan Semua Pemain Asing
Dalam rakor tersebut perwakilan Askab tidak dapat menjelaskan secara detail sisa anggaran yang belum diberikan ke Persiku. Sebab bendahara Askab berhalangan hadir dalam rapat tersebut.
"Audiensi seperti ini sampai kapanpun tidak akan menuai titik temu. Makanya saya milih walk out. Karena yang digelegasikan tidak bisa memberikan jawaban yang rill, Askab maksud saya," ucap dia.
Untuk itu, Sandung mengaku akan menunggu penjelasan detail dari Askab, mengenai anggaran Persiku yang telah diterima Askab. []