Sleman - Empat pelajar Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Yogyakarta menderita luka-luka serius setelah diserang dan dikeroyok oleh rombongan remaja tidak dikenal. Mereka menyerang dengan membabi buta saat naik sepeda motor di siang bolong, Sabtu, 6 Juni 2020 pukul 13.00 WIB.
Insiden kenakalan remaja atau klitih atas penyerangan ini terjadi di dua lokasi yang berbeda. Pertama di Jalan Besole Baru, Panggungan, Trihanggo, Kecamatan Gamping, Kabupaten Sleman. Kedua, di Jalan Jambon Timur Gereja Lidwina Bedog, Desa Trihanggo, Gamping, Sleman.
Kepala Unit Reserse Kriminal Polsek Gamping, Inspektur Satu Tito Satria saat dikonfirmasi Tagar pada Minggu, 7 Juni 2020 mengatakan, saat ini polisi masih memburu rombongan pelaku kejahatan yang sudah menganiaya orang. Hasil penyelidikan dari beberapa saksi di lokasi kejadian, para pelaku penganiayan merupakan anak-anak SMP.
"Belum ada mengarah ke pelaku. Namun diduga pelaku juga masih anak-anak SMP. Karena ada saksi yang melihat ada gerombolan di belakangnya," katanya.
Menurutnya, peristiwa bermula saat keempat korban saling berboncengan menggunakan dua sepeda motor berencana pulang ke rumahnya masing-masing. Keempataanya bepergian dari Kaliurang, Sleman. Dalam perjalanan, empat korban pelajar bertemu dengan gerombolan pelaku menggunakan tiga motor.
Belum mengetahui apa penyebabnya, pelaku langsung mengejar korban dan terjadilah peristiwa kejar-kejaran. Sesampainya di Tempat Kejadian Perkara (TKP) Jalan Besole Panggungan, korban Muhammad Aditya Pratama dan Fahmi Dwi Pratama terjatuh setelah dipepet menggunakan sepeda motor pelaku.
"Korban terjatuh karena dipepet motornya. kemudian rombongan pelaku menendang dari belakang menggunakan helm. Lalu kabur," ucapnya.
Dua korban bernama Dias Oktavian dan Muhammad Rafael Deva Pratama berhasil melarikan diri. Ternyata keduanya juga dikejar oleh pelaku lain. Saat sampai di jalan Jambon Timur Gereja Lidwina Bedog, Trihanggo, Gamping, Sleman pelaku juga menyabetkan sabuk dan menendang motor korban. Sehingga kedua korban terjatuh dan kesakitan.
Diduga pelaku juga masih anak-anak SMP. Karena ada saksi yang melihat ada gerombolan di belakangnya.
Warga yang melihat kejadian di dua lokasi yang berbeda tersebut menolong korban. Warga membantu membawa para korban ke RSA Universitas Gajah Mada (UGM) untuk mendapatkan perawatan.
Atas kejadian tersebut Personil Polsek Gamping telah melaksanakan pengecekan kondisi korban di RSA UGM, dan meminta keterangan korban. "Berdasarkan keterangan korban, mereka mengaku tidak memiliki masalah dengan kelompok lain sekolah lain dan tidak kenal dengan pelaku. Namun untuk saat ini korban juga belum melaporkan secara resmi ke Polsek Gamping," ujarnya.
Berikut data keempat korban.
1. Muhammad Aditya Pratama, 16 tahun, warga Bantul, mengalami luka lecet di kedua lutut, dan luka lecet di telapak tangan kiri.
2. Fahmi Dwi Pratama, 16 tahun, warga Perumnas Guwosari Blok X, Pringgading, Panjangan, Bantul; menderita luka di bagian pipi dan masih dalam perawatan.
3. Dias Oktavian, 16 tahun, pelajar asal Pandean, RT 04, Pandak, Bantul; mengalami luka lecet di punggung tangan kanan dan kiri, luka lecet pada pundak kiri, dan luka lecet pada punggung kaki kanan.
4. Muhammad Rafael Deva Pratama, 15 tahun, pelajar yang tinggal di Jalan Pramuka, Giwangan, Umbulharjo, Kota Yogyakarta; menderita luka lecet pada telapak tangan kanan dan punggung tangan kiri, luka lecet pada siku dan pundak tangan kiri. []
Baca Juga:
- Terduga Klitih Babak Belur Dikeroyok di Yogyakarta
- Aksi Klitih Bacok Pemuda di Sleman
- Dua Remaja Diduga Mau Klitih di Yogyakarta