Aksi Bela Risma di Surabaya Pasca Dilaporkan ke Polda Jatim

Sejumlah pihak memberikan dukungan kepada Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini yang dilaporkan ke Polda Jatim oleh Ketua DPD KAI Surabaya.
Puluhan pemuda mengatasnamakan Anak-anak Bu Risma Bersatu melakukan aksi untuk memberikan dukungan terhadap Wali Kota Surabaya yang dilaporkan ke Polda Jatim, Kamis, 5 November 2020. (Foto: Tagar/Adi Suprayitno)

Surabaya - Dukungan terhadap Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini yang dilaporkan seorang advokat, Abdul Malik ke Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Timur terus mengalir. Setelah 65 advokat se Surabaya turut mendampingi Risma, kali ini puluhan pemuda mengatasnamakan Anak-anak Bu Risma Bersatu.

Koordinator Anak-anak Bu Risma Bersatu, Albert Kurniawan mengatakan dukungan tersebut diberikan karena menilai pelaporan dilakukan Abdul Malik ke Polda Jatim mengada-ada dan lucu.

Di sini kami juga merasakan bahwa Bu Risma itu merupakan sosok Ibu bagi kami.

"Ini aksi solidaritas. Kami menyatakan bentuk dukungan kepada Bu Risma, karena pelaporan Bu Risma yang kami rasa itu hanya pelaporan yang mengada-ada dan lucu," ujar Albert di Balai Kota Surabaya, Kamis, 5 November 2020.

Ia mengaku Risma merupakan sosok ibu bagi anak Surabaya. Apalagi, Risma selalu perhatian atas masalah-masalah anak di Kota Surabaya.

Baca juga:

"Di sini kami juga merasakan bahwa Bu Risma itu merupakan sosok Ibu bagi kami. Kami sebagai anak-anak Surabaya merasakan benar-benar dimong (diasuh, red) oleh Bu Risma. Jadi ini bentuk dukungan kepada Bu Risma," jelas Albert.

Sebelumnya, 65 pengacara akan mendampingi Risma terkait pelaporan yang dilakukan Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Kongres Advokat Indonesia (KAI), Abdul Malik. Enam puluh lima advokat tersebut pun mengatasnamakan Advokat Anak-anak Bu Risma Bersatu.

"Para praktisi hukum mengatasnamakan Advokat Anak-anak Bu Risma Bersatu sepakat bersatu mendukung Bu Risma yang dilaporkan ke Polda Jatim," ujarnya.

Dukungan kepada Risma, kata Rio, karena pelaporan tersebut lucu dan sangat tidak berdasar. Apalagi, yang dipermasalahkan Abdul Malik adalah kata-kata Risma terhadap Eri Cahyadi menyebutnya sebagai anak.

"Itu kiasan yang digunakan Bu Risma. Semua tahu kalau Eri itu didikan Risma. Kata Anaknya juga bukan hanya untuk Eri, juga sering digunakan untuk anak-anak di Surabaya," kata dia.

Sementara terkait izin cuti yang dipermasalahkan Abdul Malik, Rio menegaskan hal tersebut sudah mendapat jawaban dari Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa. Rio mengaku pihaknya sudah melakukan kajian hukum dan menilai Risma dizalimi.

"Bu Risma dizalimi, maka kami akan bergerak membela. Bahkan banyak advokat lain yang akan bergabung membela beliau," kata dia.

Sekadar diketahui, Ketua DPD KAI Surabaya yang juga politisi Partai Gerindra, Abdul Malik mengadukan Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini ke Polda Jawa Timur atas dugaan kebohongan publik. Risma dinilai melanggar aturan Pemilu saat kampanye calon Wali Kota Surabaya nomor urut 1 Eri Cahyadi.

Kedatangan ini sebagai tindaklanjut atas laporan ke Bawaslu RI, Gubernur Jatim, DKPP RI dan Kemendagri terkait dugaan pelanggaran Risma. Hanya saja pengaduan tersebut belum ditindaklanjuti. Malik hanya menerima kabar Ditjen Otonomi daerah (Otoda) Kemendagri akan menindaklanjutinya.

"Kami sudah membuat surat di Kemendagri, Bawaslu pusat sama gubernur, sama DKPP," kata Malik di Mapolda Jatim, Senin 2 November 2020.

Malik menyebut tujuan melapor adalah memberikan legal opini, khususnya masalah-masalah video yang diunggah Risma dan berita-berita yang dilakukan Plt Kepala Bakesbangpol Kota Surabaya. Dimana dalam legal opini tertera tersebut terdapat kebohongan publik.

Malik menegaskan, kedatangannya ke Polda bukan melaporkan. Malik hanya membuat opini pada polisi, sehingga bersifat pengaduan.

"Yang kita lakukan adalah memberikan opini karena di Bawaslu (laporan) tidak jalan. Dalam aturan di Bawaslu Risma harus datang, tapi beliau tidak mengikuti mekanisme, tidak mau kerja sama dengan Badan pengawas," tuturnya.

Malik menerangkan tujuan lain pihaknya mengadu ke Polda Jatim agar kondusifitas di Surabaya terjaga. Dia tidak ingin terjadi kampanye hitam dalam ajang Pilkada Surabaya.

"Kita sudah mengadu agar tidak ada istilahnya kampanye hitam atau hoaks atau kampanye yang melanggar. Jadi tujuan kita ini biar Surabaya adem ayem, Jogo Suroboyo. Karena kalau di gini kan terus nanti ini akan ada chaos," ucapnya.[] 

Berita terkait
Pemkot Surabaya Mitigasi Aliran Sungai Antisipas Banjir
Pemkot Surabaya mencatat ada 15 kecamatan untuk melakukan pemetaan risiko bencana banjir yang dilalui sungai.
Pria di Surabaya Ditikam Usai Kencan Sesama Jenis
Diduga motif penikamanan karena korban enggan membayar pelaku usai seks gay. Polisi masih penyelidikan mengejar pelaku.
Rumah Pasangan Lansia di Surabaya Terbakar, Satu Meninggal
Dinas PMK Surabaya menduga korban meninggal karena tertimpa kayu atap rumah yang sudah roboh akibat dilalalp si jago merah.