Jakarta - Ahli kebijakan publik Trubus Rahardiansyah menanggapi kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang diambil Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Menurut dia, masyarakat kini sudah tidak peduli terhadap kebijakan pemerintah terkait penanganan pandemi Covid-19.
"Sekarang kalau mau PSBB total, kalau masyarakatnya nurut, kalau masyarakatnya melawan, mau apa?," ujar Trubus saat dihubungi Tagar, Sabtu, 12 September 2020.
Cuman habis-habisin anggaran saja, biar anggarannya digelontorkan ke sana, ke mari. Sampai hari ini juga belum diaudit itu anggarannya ke mana
Dia juga menanggapi pelibatan TNI-Polri dalam penerapan PSBB di ibu kota nantinya. Ia berpandangan, hal itu tidak terlalu berpengaruh besar terhadap ketaatan masyarakat melaksanakan PSBB.
"Kalau masyarakatnya lapar? Ini soalnya urusan lapar, urusan keperluan dasar. orang akan gelap mata nanti," ucapnya.
Trubus mengatakan, pemerintah tidak memiliki solusi terkait cara masyarakat memenuhi kebutuhan ekonomi selama pelaksanaan PSBB berlangsung. Dia beranggapan bahwa kebijakan tersebut hanya pencitraan semata.
"Buktinya kan PSBB diperpanjang terus, tapi enggak ada perubahan apa-apa. Cuman habis-habisin anggaran saja, biar anggarannya digelontorkan ke sana, ke mari. Sampai hari ini juga belum diaudit itu anggarannya ke mana," kata dia.
Diketahui, Pemprov DKI Jakarta secara resmi memberlakukan PSBB total mulai Senin, 14 September 2020. Menurut Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, saat ini ibu kota dalam kondisi darurat Covid-19 dan pihaknya harus mengerem darurat PSBB transisi.
- Baca juga: PSBB Anies Buat Masyarakat Bingung Tentukan Pilihan
- Baca juga: Anies Baswedan Terapkan PSBB, PHK Semakin Bertambah
"Dalam rapat Gugus Tugas Percepatan Pengendalian Covid-19 di Jakarta tadi sore, disimpulkan bahwa kita akan menarik rem darurat. Artinya, kita terpaksa menerapkan kembali PSBB seperti pada masa awal pandemi dulu. Bukan lagi PSBB transisi. Jadi prinsipnya mulai Senin, 14 September 2020, kita akan berlakukan kembali PSBB," tutur Anies Baswedan dalam konferensi virtual, Rabu malam, 9 September 2020. []