Jakarta - Pemerintah Afganistan mulai melakukan pembicaraan masalah perdamaian dengan Taliban, setelah tertunda berbulan-bulan. Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Mike Pompeo menyebutnya sebagai pertemuan "bersejarah.
Ini seperti kekerasan yang terjadi di Afganistan, perang selama empat dekade terus mengalami jalan buntu.
Menteri Pompeo yang dalam perjalanan terbang menuju Doha menyebutkan bahwa pembicaraan kedua pihak yang selama ini bersiteru dimulai setelah kesepakatan keamanan AS-Taliban pada Februari. Namun seperti diberitakan dari BBC News, Sabtu, 12 September 2020, ketidaksepakatan tentang pertukaran tahanan yang kontroversial menghentikan pembicaraan tahap berikutnya.
Baca Juga: Pejuang Perdamaian di Afganistan Diserang Taliban
"Ini seperti kekerasan yang terjadi di Afganistan, perang selama empat dekade terus mengalami jalan buntu," kata Pompeo.
Pertemuan bisa terjadi setelah pemerintah Afganistan membebaskan enam tahanan Taliban yang merupakan kelompok terakhir. Ini membuat Taliban pada Kamis kemudian mengkonfirmasi akan hadir dalam pembicaraan perdamaian.
Delegasi terkemuka Afganistan meninggalkan Kabul menuju Doha pada Jumat, 11 September 2020. Pada hari yang sama 19 tahun yang lalu, terjadi serangan mematikan di Amerika yang menyebabkan berakhirnya kekuasaan Taliban.
"Mereka mencari perdamaian yang adil dan bermartabat," kata Ketua Delegasi Afganistan, Abdullah Abdullah.
Ini adalah pembicaraan langsung pertama antara Taliban dan perwakilan pemerintah Afghanistan. Para militan sampai sekarang menolak untuk bertemu dengan pemerintah, menyebut mereka tidak berdaya dan menjadi "boneka" Amerika.
Baca Juga: Wanita Afganistan Tembakan AK47 Lindungi Keluarga
Kedua belah pihak bertujuan untuk rekonsiliasi politik dan mengakhiri kekerasan selama beberapa dekade, yang dimulai dengan invasi Soviet 1979. []