Pejuang Perdamaian di Afganistan Diserang Taliban

Fawzia Koofi, wanita pejuang di Afganistan diserang kelompok Taliban saat sedang bepergian dengan saudara perempuannya.
Fawzia Koofi, wanita pejuang Afganistan diserang kelompok Taliban saat sedang berjalan dengan saudara perempuannya. (Foto: Getty Images|AFP|BBC).

Jakarta - Fawzia Koofi, wanita pejuang di Afganistan diserang kelompok Taliban saat sedang bepergian dengan saudara perempuannya. Beruntung tembakan hanya mengenai lengan kanan sehingga tidak mengalami cedera serius. Zalmay Khalilzad, utusan khusus Amerika Serikat untuk rekonsiliasi Afganistan mengecam serangan terhadap Fawzia Koofi.

"Serangan terhadap satu-satunya wanita yang mengambil bagian dalam negosiasi dengan Taliban adalah upaya "pengecut dan kriminal" untuk mengganggu proses perdamaian Afghanistan, kata Khalizad, seperti diberitakan dari BBC News, Minggu, 16 Agustus 2020. Khalizad merasa lega karena lolos dari penembakan yang terjadi pada Jumat, 14 Agustus 2020 waktu setempat.

Pola serangan terarah yang mengkhawatirkan dapat berdampak negatif pada kepercayaan dalam proses perdamaian.

Baca Juga: Wanita Afganistan Tembakan AK47 Lindungi Keluarga 

Presiden Afganistan, Ashraf Ghani dan Kepala Dewan Tinggi untuk Rekonsiliasi Nasional, Abdullah Abdullah juga mengecam serangan tersebut yang hingga kini belum ada satu pun pihak yang mengklaim.

Taliban membantah mereka berada di balik serangan itu, ketika kedua belah pihak -Taliban dan pemerintah Afganistan bersiap untuk melakukan pembicaraan. Kelompok militan sebelumnya menolak untuk bernegosiasi langsung dengan pemerintah, namun setuju untuk mengambil bagian dalam pembicaraan yang bertujuan untuk mengakhiri konflik selama hampir dua dekade setelah mencapai kesepakatan dengan AS pada Februari.

Sebagai bagian dari perjanjian tersebut, pemerintah Afganistan harus membebaskan 5.000 tahanan Taliban. Pada hari Kamis pekan lalu, mereka mulai melepaskan 400 militan terakhir. Pembicaraan diperkirakan akan dimulai di Qatar setelah tahanan terakhir dibebaskan.

Namun ada kekhawatiran serangan terhadap Koofi, seorang kritikus yang blak-blakan terhadap Taliban, yang baru kembali dari pertemuan di Provinsi Parwan bagian utara ketika dia diserang di dekat ibu kota Kabul, dapat merusak proses negosiasi tersebut. "Pola serangan terarah yang mengkhawatirkan dapat berdampak negatif pada kepercayaan dalam proses perdamaian," tulis Kepala Komisi Hak Asasi Manusia Independen Afganistan, Shaharzad Akbar, dalam akun Twitter-nya.

Dalam cuitannya, Khalizad berharap semua pihak yang menginginkan perdamaian jangan hanya mengutuk serangan itu, tetapi juga mempercepat proses perdamaian dan memulai negosiasi intra-Afghanistan secepatnya.

Fawzia Koofi adalah satu dari sedikit wanita yang telah mengambil bagian dalam dialog dengan kelompok Islam garis keras, Taliban yang memerintah Afganistan sampai mereka disingkirkan dari kekuasaan di Afganistan oleh invasi pimpinan AS pada tahun 2001. Mereka telah berjuang untuk mendapatkan kembali wilayah sejak itu. Tahun lalu saja, lebih dari 3.000 warga sipil tewas dalam konflik tersebut, menurut angka PBB.

Baca Juga: Dokter Jepang Tewas Dalam Serangan di Afganistan

Namun, kesepakatan yang dicapai dengan AS terbukti kontroversial. Pada hari Sabtu, Prancis keberatan dengan pembebasan sekitar 400 tahanan yang tersisa yang ditahan oleh otoritas Afganistan. Beberapa di antaranya dikatakan terlibat dalam pembunuhan warga negara Prancis. []

Berita terkait
Trump Bikin Terkejut Tentara AS di Afganistan
Presiden Amerika Serikat Donald Trump bikin terkejut tentara Afganistan saat ia secara mendadak muncul di hari libur Thanksgiving.
Dokter Jepang Tewas Dalam Serangan di Afganistan
Tesu Nakamura, seorang dokter dan pekerja sosial di Afganistan tewas dalam serangan yang terjadi pada Rabu waktu setempat.
Wanita Afganistan Tembakan AK47 Lindungi Keluarga
Ketika rumahnya diserang pasukan Taliban, remaja Afganistan berusia 15 tahun itu mengambil AK-47 dan memberondongnya.
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.